KAJIAN BANDINGAN IDIOM BAHASA INDONESIA DAN IDIOM BAHASA MANDARIN YANG BERBASIS NAMA SHIO
Abstract
Idiom terdapat di dalam semua bahasa dengan kekhasannya masing-masing. Idiom bahasa yang satu dengan bahasa lainnya mungkin mempunyai makna yang sama, mirip, atau berbeda. Ditinjau dari kata kunci satuan lingualnya, idiom memiliki kata kunci yang bermacam-macam, misalnya tentang nama-nama anggota tubuh, nama binatang, nama alam dan lingkungan, dan sebagainya. Tulisan ini akan mengkaji banding idiom dan ungkapan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia yang berbasis nama-nama shio. Hasil kajian ini diharapkan dapat dijadikan input bahan ajar pengayaan BIPA bagi pemelajar Tiongkok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kontrastif. Sumber data diambil dari kamus dan media sosial dari kedua bahasa tersebut. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa idiom yang menggunakan shio dalam Mandarin sebanyak 91 buah (ular = 6, sapi = 12, harimau = 11, kelinci = 2, naga = 7, ular = 5, kuda = 12, kamping = 8, monyet = 3, ayam = 8, anjing = 15, babi = 2) dan bahasa Indonesia sebanyak 115 buah (ular = 5, kerbau = 6, sapi = 5, harimau = 3, macam = 6, kelinci = 1, naga = 3, ular = 6, kuda = 17, kamping = 14, monyet = 7, ayam = 28, anjing = 8, babi = 6). Dari sudut hubungan satuan lingual dan maknanya ditemukan 4 klasifikasi, yaitu (a) satuan lingualnya berpadanan dan maknanya sama, (b) satuan lingual berpadanan tapi maknanya tidak sama, (c) satuan lingualnya tidak berpadanan tetapi maknanya sama, (d) satuan lingual tidak berpadanan dan maknanya juga tidak sama.