KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 TUALANG KABUPATEN SIAK
Abstract
Sebuah keterampilan harus dimiliki diantaranya adalah menulis teks eksplanasi. Keterampilan menulis teks eksplanasi adalah materi baru dalam Kurikulum 2013. Oleh karena itu, riset atau penelitian ini bertujuan (1) mengukur kemampuan siswa menulis teks eksplanasi (2) menganalisis kesalahan siswa dalam menulis teks eksplanasi, dan (3) mengidentifikasi faktor penyebab kesulitan siswa dalam mengembangkan kemampuan menulis teks eksplanasi. Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Tualang Kabupaten Siak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan kondisi terkini yang berkaitan dengan kemampuan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Tualang Kabupaten Siak dalam menulis teks eksplanasi. Paparan difokuskan pada keterampilan dan pengetahuan bahasa, pengalaman menulis, pelatihan dan budaya menulis di kelas yang dihadapi siswa dalam mengembangkan kemampuan menulis teks eksplanasi. Berdasarkan penilaian terhadap lima aspek kemampuan menulis teks eksplanasi dengan skala penilaian kualitas tulisan, sampel penelitian pada umumnya belum menunjukkan kemampuan menulis teks eksplanasi yang memuaskan. Hal itu ditunjukkan dengan skor rata-rata 61,77 atau nilai konversi 3,09 dengan predikat C. Hasil pengolahan data diperlihatkan bahwa skor terendah yang dicapai siswa adalah 46 dan skor tertinggi 94. Pada aspek isi, skor rata-rata adalah 20,87 dari skor total 30, organisasi 12,16 dari skor total 20, kosakata/pilihan kata 12,16 dari skor total 20, penggunaan bahasa 14,03 dari skor total 25, dan aspek mekanik 2,55 dari skor total 5. Dilihat dari nilai tiap aspek menunjukkan bahwa siswa masih dominan pada cukup kurang hingga sangat kurang yakni pada penggunaan bahasa, struktur dan aspek mekanik yakni penggunaan tanda baca. Sementara yang paling baik adalah penguasaan isi. Dilihat dari penyebab kesulitan dalam menulis teks eksplanasi, berdasarkan angket diketahui bahwa siswa belum dibiasakan menulis di kelas terutama menulis teks eksplanasi. Guru biasanya hanya sampai pada pemodelan dan penjelasan unsur-unsur yang membangun teks. Dengan kata lain, belum adanya budaya literat guru di kelas bahkan di sekolah sehingga penularan budaya tersebut belum bisa dilakukan maksimal.