IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI INDONESIA SETELAH REFORMASI : LITERATUR REVIEW

  • Saybia Zahra Azryan Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ahmad Satibi Universitas Pendidikan Indonesia
  • Lutviah Rahmawati Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ghina Putri Maulana Universitas Pendidikan Indonesia
  • Naufal Fadhilah Prayuda Universitas Pendidikan Indonesia
  • Razan Hedta Gibran Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Reformasi kurikulum di Indonesia mengalami dinamika politik, masyarakat, budaya, dan IPTEK mengikuti kabinet yang memimpin di era tersebut. Setelah demokrasi berlangsung terdapat 5 kurikulum komprenhesif dan saling berkesinambungan, diantaranya : KBK (2004), KTSP (2007), Kurtilas (2013), Kurtilas Revisi (2018), dan MBKM (2020). Tujuan literatur review ini untuk mengetahui perkembangan kurikulum Indonesia dari masa ke masa dan implementasi yang berkesan dalam stigma masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode literatur review dari 15 referensi jurnal google scholar terindeks SINTA. Hasil literatur review menyatakan setiap kurikulum mempengaruhi komponen kurikulum berikutnya. Taraf pengetahuan siswa dan sub materi yang dikembangkan diambil dari data kurikulum sebelumnya sebagai pedoman acuan. KBK memberikan kesempatan peserta didik berbasis kompetensi yang diakui secara legal. KTSP memberikan stimulus potensi lokal mengenai pembelajaran ilmu pengetahuan dan sejarah dalam buku paket, sehingga siswa jadi gemar membaca. Kurtilas berperan besar dalam stimulus siswa dalam penalaran, karena dituntut untuk inisiatif mencari tahu pengetahuan, dengan peran guru sebagai fasilitator. Kurtilas revisi pembaharuan dari kurikulum sebelumnya yang dianggap menyulitkan siswa, penyederhanaan silabus dan jam pelajaran diminimalisir dengan kemampuan siswa psikomotor. MBKM satu – satunya kurikulum yang terlihat progresif jika dianalisis dari inisiatif program yang dikombinasikan dengan General Education UNESCO. Hasil analisis KEMENDIKBUD pada kepuasan strategi pembelajaran menunjukkan persentase sebesar 69,3%. Harapan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia, bergantung pada kebijakan yang relevan bagi kualitas pendidikan di Indonesia hari ini. Pemerintah berusaha meningkatkan sumber daya dan staff pendidikan sejak penerapan kurikulum 2013. Menyamakan pola pikir sangat penting untuk memastikan bahwa implementasinya berhasil.

Diterbitkan
2024-05-26