KARAKTERISASI SIFAT FISIK TANAH RESIDUAL LERENG RAWAN LONGSOR DI RUAS JALAN KERETA API SUKATANI-CIGANEA

  • Agrie Sri Yulia Fuji Laboratorium Bumi dan Antariksa, Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Selly Feranie Laboratorium Bumi dan Antariksa, Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Adrin Tohari Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bandung, Indonesia
Keywords: sifat fisis tanah, lereng longsor, sukatani.

Abstract

Jalur kereta api biasanya melintasi berbagai wilayah dan di Jawa Barat sendiri banyak jalur kereta api yang melewati daerah lereng. Dengan banyaknya penggunaan transportasi kereta api ini diperlukan perhatian khusus untuk faktor - faktor yang mempengaruhi fungsi konstruksi di sekitarnya, antara lain sifat atau karakteristik tanah, baik secara fisik maupun mekanik di sekitar area tersebut. Dengan karakteristik tanah di daerah Sukatani Purwakarta yang memiliki karakteristik kurang baik dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan area sekitar lintasan kereta api. Karena karakteristik tanah akan berpengaruh pada kestabilan lereng di area jalur kereta api tersebut, maka pengetahuan awal tentang sifat fisis tanah di daerah Sukatani Purwakarta tersebut sangat diperlukan. Penelitian ini melalui uji laboratorium mengenai pengujian berat isi dan berat jenis tanah, pengujian specific gravity, pengujian kadar air, dan batas-batas Atterberg. Hasil pengujian sifat fisis tanah menunjukkan berat isi tanah basah = 1,436 gr/cm3, berat isi tanah kering = 1,147 gr/cm3, berat jenis = 2,583, kadar air sebesar 30,789% dan porositas sebesar 55,572%. Pada pemeriksaan batas – batas Atterberg didapatkan batas cair 47,471%, batas plastis sebesar 35,632 % dan indeks plastis sebesar 11,838%. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisis tanah, area Sukatani Purwakarta memiliki sifat tanah berbutir kasar, berjenis tanah dengan pasir berlanau dengan plastisitas rendah yang memiliki porositas cukup besar sehingga air hujan mudah masuk ke dalam pori-pori tanah yang dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng di lokasi penelitian.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-02-18