Penerapan Metode Pembelajaran Sosiodrama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Sindangkasih Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta)

Abstract

Fenomena yang terjadi saat ini khususnya pada kelas V yaitu sulitnya siswa dalam memahami dan mengingat tentang kisah-kisah sejarah yang terdapat pada pelajaran IPS, rendahnya penguasaan materi yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar, mata pelajaran IPS pun sering dikeluhkan oleh siswa sebagai pelajaran yang sulit, kemudian ke tidak aktifan siswa dalam pembelajaran IPS juga menjadi permasalahan dan guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi serta masih kurangnya penggunaan alat atau media yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari : Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Hasil penelitian telah berhasil mendeskripsikan efektivitas penerapan metode sosiodrama, antara lain : (1) Aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan Metode Pembelajaran Sosiodrama sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pernyataan ini sesuai dengan hasil persentase aktivitas guru pada siklus I berada pada nilai 78,57, sedangkan pada siklus II mencapai nilai 92,8%. Demikian pula pada aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai 55,71% sedangkan pada siklus II nilai yang diperoleh 86,07%. Aktivitas siswa pada siklus I menuju siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang sudah diperoleh, proses pembelajaran ini sudah berlangsung efektif ;(2) Hasil belajar siswa pada siklus I yang mencapai ketuntasan secara individu 10 orang dengan perolehan nilai sebesar 35,72% dan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 18 orang siswa dengan perolehan nilai 64,28%. Pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan secara individu sebanyak 23 siswa dengan perolehan nilai sebesar 82,14% dan yang belum mencapai ketuntasan hanya 5 orang dengan perolehan nilai sebesar 17,86%. Hal ini mengalami peningkatan yang dikategorikan baik sekali.