http://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/issue/feedProsiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakarta2025-04-30T08:20:41+07:00Open Journal SystemsProsiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4229Analisis Nilai Moral Untuk Anak Usia Dini Pada Kanal Youtube “Riri Cerita Anak Interaktif”2025-04-27T10:16:25+07:00Kurniasihkurniasih22@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya permasalahan dikarenakan lunturnya nilai moral, bahkan banyak anak di bawah umur yang sudah berani melakukan tindakan kekerasan. Salah satu faktor lunturnya nilai moral berasal dari tayangan yang tidak sesuai dengan usia anak serta mengandung kekerasan. Oleh karena itu penting bagi orang tua memberikan tayangan yang sesuai dengan usia anak serta mengandung nilai moral. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis lima episode di kanal YouTube Riri Cerita Anak Interaktif dan mengetahui relevansinya terhadap capaian pembelajaran PAUD. Kelima episode yang dianalisis yaitu episode Kisah Gajah dan Semut, Mimi dan Payung Bu Guru, Buaya Kecil yang Baik Hati, Persahabatan Bebek dan Tupai, serta Evan si Gajah Pelupa. Analisis dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil dari analisis ditemukan bahwa dari kelima episode yang sudah dianalisis, mengandung beberapa nilai moral seperti religius, kejujuran, peduli pada orang lain, empati, menghormati orang lain, kontrol diri, keadilan serta interaksi sosial. Nilai-nilai moral yang ditemukan dalam kelima episode tersebut juga relevan dengan elemen capaian pembelajaran kurikulum PAUD, yaitu elemen nilai agama dan budi pekerti, elemen jati diri, serta elemen dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa dan seni.</em></p>2025-04-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4230Penerapan Pendekatan Saintifik Bermuatan Nilai Untuk Menstimulasi Perkembangan Moral Dan Agama Pada Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:26+07:00Aries Legita Permana Putri1arieslegita@upi.edu<p><em>Moral dan agama merupakan salah satu aspek sangat penting untuk mendukung proses perkembangan kepribadian dan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan moral dan agama pada anak usia dini sebelum menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Dengan diterapkan pendekatan ini anak akan lebih kreatif dalam pembelajaran di dalam kelas menggunakan kelima indranya. Tujuan dari penelitian ini menganalisis perbedaan antara sebelum diterapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada perkembangan Moral dan Agama anak di TK Tunas Harapan Kecamatan Purwakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelian pre-eksperimen bentuk desain One group Pre-test Post-test design. Subjek yang terlibat berjumlah dua puluh empat anak berusia 5-6 tahun kelompok B1 di Tk Tunas Harapan Purwakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum diterapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik </em></p>2025-04-21T09:05:15+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4231Pengaruh Media Tayangan Animasi “Riko The Series” Terhadap Penngetahuan Sikap Empati Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:27+07:00Shifa Auliashipfaa@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan perilaku anti sosial yang menyebabkan belum terjalinnya empati antar sesama pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari adanya penerapan (treatment) media tayangan animasi “Riko The Series” baik sebelum dan sesudah penerapan terhadap pengetahuan sikap empati anak usia 5-6 tahun di TK AB Kab. Purwakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimen dengan desain one group pre-test Posttest. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK AB Kab. Purwakarta dengan jumlah 24 anak, yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan lembar kerja (tes). Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji statistik inferensial yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yaitu uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan (treatment) media tayangan animasi “Riko The Series” dapat meningkatkan pengetahuan sikap empati anak usia 5-6 tahun. Dengan hasil uji N-Gain sebesar 0,63 yaitu masuk pada kategori sedang dan uji hipotesis dengan uji paired simple t-test yaitu dengan hasil 0.01 (<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari adanya penerapan (treatment) media tayangan animasi “Riko The Series” terhadap pengetahuan sikap empati anak usia 5-6 tahun di TK AB Kab. Purwakarta.</em></p>2025-04-21T09:07:17+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4232Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Menstimulus Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini 2025-04-27T10:16:28+07:00Putri Dwi Fachraniputridwifachrani@upi.edu<p><em>Pemberian stimulus pada aspek perkembangan sosial emosional anak perlu diperhatikan dengan dapat menentukan pembelajaran yang tepat dalam untuk kemampuan mengenal diri, menumbuhkan rasa tanggungjawab pada anak dan meningkatkan perilaku prososial pada anak. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan dengan tahapan ilmiah yang dikenal dengan 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar dan Mengomunikasikan) yang dapat membangun kreativitas, imajinasi, dan gagasan dan dapat mengembangkan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan pada perkembangan sosial emosional anak dengan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran di PAUD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penelitian eksperimen berupa Pre-Eksperimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Subjek peneliti terdiri dari 24 anak usia dini berusia 5-6 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang berisikan indikator tingkat perkembangan anak pada aspek sosial emosional. Untuk mengetahui nilai rata-rata perkembangan sosial emosional anak, penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji normalitas, uji paired samples, dan uji n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan sosial emosional anak sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Nilai thitung lebih besar dari ttabel (17,751 > 2,069).</em></p>2025-04-21T09:13:24+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4233Pengaruh Pemanfaatan Digital Storytelling Bagi Perkembangan Bahasa Ekspresif Anak Usia 4-5 Tahun.2025-04-27T10:16:29+07:00Anggi Nursaharaangginsahh06@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya permasalahan dalam perkembangan bahasa ekspresif anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan bahasa ekspresif anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan digital storytelling. Subjek pada penelitian ini berjumlah 25 anak kelas A dengan rentang usia 4-5 tahun di TK X. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental one group pretest posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang berisikan indikator perkembangan bahasa ekspresif anak. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis statistik deskriptif untuk menghitung nilai rata-rata perkembangan bahasa ekspresif anak dan statistik inferensial melalui perhitungan uji normalitas, uji paired sample test dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan bahasa ekspresif anak antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan digital storytelling dengan memperoleh nilai thitung > ttabel (43.041 > 2,064) pada taraf siginifikan 5% dan diperkuat dengan hasil nilai N-gain sebesar 0,077 yang termasuk dalam kategori tinggi.</em></p>2025-04-21T09:18:42+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4234Penerapan Metode Token Ekonomi dalam Mengembangkan Kedisiplinan Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:30+07:00Denisa Putri Rahmawandenisaputrirahmawan@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman anak tentang disiplin sehingga anak belum mampu menunjukkan perilaku disiplin. Hal tersebut disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik pada anak usia dini. Metode pembelajaran token ekonomi menjadi solusi sebagai upaya untuk mengembangkan kedisiplinan pada anak usia dini. Metode token ekonomi merupakan pemberian reward yang diberikan oleh guru berupa kepingan bintang yang dikumpulkan oleh anak setiap kali melalukan perilaku yang diharapkan, kemudian token dikumpulkan dan ditukar dengan hadiah pengukuh. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & McTaggart yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen observasi berupa lembar ceklis dan dokumentasi berupa foto maupun video. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran token ekonomi dapat mengembangkan kedisiplinan pada anak usia dini dengan meningkatnya ketuntasan kedisiplinan pada tiap siklusnya, siklus I dengan persentase 54% termasuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan siklus II dengan persentase 81,1% termasuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB).</em></p>2025-04-21T09:34:16+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4236Hubungan Antara Penggunaan Gadget Dengan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 4-5 Tahun 2025-04-27T10:16:31+07:00Jihan Nurul Afifahjihannurulafifah03@upi.edu<p><em>Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau tidak antara penggunaan gadget dengan kecerdasan interpersonal pada anak usia 4-5 tahun di salah satu Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Purwakarta, dan mengetahui seberapa besar korelasinya. Penelitian ini dilakukan kepada 41 orangtua atau wali dari anak di salah satu TK di Kecamatan Purwakarta tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu berupa kuisioner atau angket menggunakan pengukuran skala likert 1-4 yang disebar melalui google formulir dan telah divalidasi oleh expert sebelumnya. Sementara teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, serta analisis bivariat melalui analisis korelasi Product Moment Pearson yang termasuk ke dalam uji statistik parametrik, di mana sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji linieritas terlebih dahulu. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan hasil 0.188 > 0.05, dan data linier dengan hasil 0.371 > 0.05. Kemudian, pada penghitungan korelasi didapatkan hasil bahwa ada hubungan atau korelasi negatif dengan kekuatan sedang sebesar 0,454 di antara penggunaan gadget dengan kecerdasan interpersonal anak usia 4-5 tahun di TK tersebut. Korelasi negatif menunjukkan bahwa apabila penggunaan gadget semakin rendah maka kecerdasan interpersonal anak semakin tinggi. Temuan tersebut sejalan dengan hasil penghitungan rekapitulasi angket, di mana tingkat penggunaan gadget anak lebih rendah yang berada pada kategori sedang sebesar 52%, daripada kecerdasan interpersonal yang berada pada kategori tinggi sebesar 77%. </em></p>2025-04-21T10:02:26+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4237Analisis Helicopter Parenting Dengan Perilaku Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:32+07:00Mitha Triananda Putritriananda@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu pandangan orang tua mengenai pola asuh orang tua yang berlebihan atau disebut dengan <em>helicopter parenting</em> yang dapat mempengaruhi perilaku kemandirian anak. Metode pada penelitian yang dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Dengan jumlah partisipan sebanyak 6 orang tua dan 6 orang anak berusia 5-6 tahun. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan masih banyak orang tua yang belum mengenal istilah <em>helicopter parenting</em> namun, banyak dari orang tua yang menerapkan pengawasan serta kontrol kehidupan pada keseharian anak dengan pembiasaan memberikan jadwal harian, membantu anak menyelesaikan permasalahan bahkan tidak menerima jika anak mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor ketakutan orang tua terhadap perkembangan anak dan faktor keadaan dari lingkungan keluarga. Hambatan yang dialami saat melakukan penelitian yaitu saat penentuan jadwal dari masing – masing partisipan karena kesibukan dan keadaan mood anak sehingga cukup memberikan hambatan saat penelitian dilakukan.</p>2025-04-21T10:07:35+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4238Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:33+07:00Isa Nurhalizaisanurhaliza@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan bahasa ekspresif anak dan bagaimana peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak usia dini. Bahasa ekspresif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan ide/gagasan. Partisipan dalam penelitian ini ialah anak usia dini berusia 5 tahun dan ibunya selaku orang tua yang berperan mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi dan wawancara. Data yang dihasilkan dianalisis dengan teknik model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannnya kemampuan bahasa ekspresif anak optimal, juga orang tua memahami perannya sehingga mampu menstimulus perkembangan bahasa ekspresif anak dengan optimal.</em></p>2025-04-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4239Analisis Kepercayaan Diri Anak Usia Dini dalam Pembelajaran Tari Kreatif 2025-04-27T10:16:34+07:00Siti Afifatul Arifahsitiafifatularifah@upi.edu<p><em>Penelitian ini mengimplementasikan pembelajaran tari kreatif sebagai metode alternatif yang berpusat pada anak untuk mengatasi masalah model pembelajaran berpusat pada guru yang cenderung menghambat perkembangan kepercayaan diri anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui kepercayaan diri anak usia dini dan proses pembelajaran tari kreatif yang dilakukan oleh guru. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Studi Kasus. Partisipan terdiri dari 1 guru dan 10 anak berusia 5-6 tahun di sebuah TK di Karawang yang menerapkan pembelajaran tari kreatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri anak dapat meningkat melalui pembelajaran tari kreatif, terlihat dari ciri-ciri kepercayaan diri seperti yakin pada kemampuan diri, mandiri, ekspresif, dan berani bertindak. Proses pembelajaran tari kreatif meliputi warming up (pemanasan), exploration (eksplorasi), developing skill (mengembangkan gerakan), creating (membuat), form (membentuk), dan presenting (penampilan).</em></p>2025-04-21T10:28:48+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4240Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Menstimulus Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:34+07:00Annisa Silvyani Zakia12annisasilvyani@upi.edu<p>Salah satu perkembangan pada anak usia dini yang harus diperhatikan dan distimulasi dengan tepat sesuai dengan usianya adalah perkembangan Fisik Motorik. Anak melakukan berbagai kegiatan sehari-harinya dengan melalui gerakan-gerakan yang melibatkan fisik motorik sebagai salah satu cara dalam mengeksplor dunianya sendiri dan membantunya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada kegiatan bermain, belajar, olahraga, senam, tari, dan kegiatan lainnya. Pendekatan saintifik merupakan salah satu rangkaian pembelajaran dari awal hingga akhir yang mampu menstimulasi perkembangan fisik motorik anak. Hal ini memungkinkan anak untuk melakukan berbagai kegiatan secara aktif, kreatif, dan menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran. Namun nyatanya, dalam pembelajaran pada anak usia dini masih banyak sekolah yang kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik ini secara sistematis dan konsisten. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan signifikan perkembangan fisik motorik anak usia 5-6 tahun antara sebelum dan setelah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen dan desain penelitian <em>One-Group-Pretest-Posttest-Design</em> dengan subjek penelitian sebanyak 24 anak usia 5-6 tahun di salah satu TK yang berada di Purwakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes praktek. Analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan perkembangan fisik motorik anak usia 5-6 tahun antara sebelum dan setelah pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Hal ini dilihat dari hasil analisis data <em>N-gain </em>berada pada kategori sedang yaitu sebesar 0,68 dan mendapatkan nilai 0,001 pada hasil analisis dengan menggunakan uji <em>T-test</em>.</p>2025-04-21T10:34:10+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4241Penerapan Pendekatan Saintifik untuk Menstimulus Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:35+07:00Divia Avivahdiviaavivah08@upi.edu<p>Pada masa ini anak-anak sudah mengerti dan banyak yang menggunakan gadget dalam kesehariannya. Jika anak dibiarkan bermain gadget seharian, dikhawatirkan aspek perkembangan anak tidak terstimulasi dengan baik, salah satunya aspek perkembangan bahasa. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini adalah dengan menggunakan penerapan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran. Guru harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, menarik dan menyenangkan bagi anak. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran digital, karena media pembelajaran digital merupakan media yang menarik dan menyenangkan karena dapat dikreasikan dan divisualisasikan dengan berbagai macam bentuk dan warna sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik. Penggunaan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 24 anak usia 5-6 tahun dari populasi sebanyak 75 anak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran anak, dengan diperolehnya nilai paired sample t-test sebesar 0,001 < 0,05 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini diperkuat dengan nilai uji N-Gain sebesar 0,77 yang termasuk dalam kategori tinggi.</p>2025-04-21T10:40:19+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4242Analisis Nilai Pendidikan Karakter Film New Series “Rarra” Sebagai Sarana Penanaman Nilai Karakter Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:36+07:00Nurwacinurwaci@upi.edu<p><em>Pendidikan karakter di Indonesia pada saat ini sedang mengalami penurunan, hal ini dikarenakan banyaknya kasus tindakan kekerasan yang terjadi. Akar permasalahan tindakan kekerasan tersebut terjadi akibat kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan karakter pada anak sejak usia dini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan pendidik dalam penanaman nilai pendidikan karakter pada anak yaitu melalui tayangan film animasi yang tepat. Film animasi yang dimaksud yakni film yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didalamnya, sehingga anak dapat menirukan nilai tersebut. Oleh karena itu, para orang tua dan pendidik harus selektif dalam memilih film animasi yang akan diberikan pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi nilai-nilai pendidikan karakter yang muncul dalam film New Series “Rarra”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis konten, serta subjek penelitian yaitu film New Series “Rarra” pada episode Maaf part 1 dan part 2 serta para responden. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dalam film New Series “Rarra” ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter sebanyak 15 nilai yang meliputi nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut muncul dalam episode Maaf part 1 dan part 2 melalui interaksi berupa adegan dan dialog antar tokoh.</em></p>2025-04-21T10:44:01+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4243Penerapan Metode Outbound Low Impact Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:37+07:00Adelia Uswataun Marhamahadeliauswatunmarhamah@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal dalam kemampuan sosial emosional sebelum diterapkannya metode outbound low impact, bagaimana penerapan metode outbound low impact dalam meningkatkan kemampuan sosial emosional anak, dan bagaimana kemampuan kemampuan sosial emosional anak usia 5-6 tahun setelah penerapan metode outbound low impact. Hal ini terungkap pada saat pra-penelitian terlihat kemampuan sosial emosional pada anak usia 5-6 tahun belum berkembang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang tepat dan menarik agar kemampuan sosial emosional anak dapat meningkat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart dengan subjek penelitiannya adalah anak usia 5-6 tahun di kelas B TK X Purwakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus yang diawali dengan pelaksanaan tindakan prasiklus dan dilanjutkan tindakan siklus I dan II. Pada pelaksanaan tindakan prasiklus didapatkan nilai rata-rata presentase 51,8% dalam kemampuan sosial emosionalnya. Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus I mengalami peningkatan dalam kemampuan sosial emosional dengan nilai rata-rata presentase 69,5%. Dan pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan kemambali dalam kemampuan sosial emosional dengan nilai rata-rata presentase 89,3%. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penerapan metode outbound low impact dapat meningkatkan kemampuan kemampuan sosial emosional anak usia 5-6 tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata presentase pelaksanaan tindakan siklus I dan II.</em></p>2025-04-21T10:49:47+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4244Penerapan Metode Bercerita “Fabel” Dalam Meningkatkan Pengetahuan Sikap Sosial Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:38+07:00Neneng Ane NurdilaNenengane19@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan sikap sosial anak usia dini melalui peneraparan metode bercerita “fabel”. Penelitian ini dilatarbelakangi karena permasalahan utama pada penelitian ini yaitu rendahnya pengetahuan sikap sosial anak usia dini. Hal ini dikarenakan kurangnya treatment memberikan pemahaman atau stimulus pada anak dalam proses pembelajaran maupun kegiatan lainnya, serta metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Metode penelitian ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan model Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Subjek pada penelitian ini yaitu anak Kelas B2 disalah satu TK di Kabupaten Purwakarta yang berjumlah 8 orang. Hasil dari penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa pengetahuan sikap sosial anak dapat meningkat melalui metode bercerita, terlihat pada penelitian siklus I (53%) dan siklus II (80%). Peningkatan indikator dapat ditunjukkan dengan anak mampu berinteraksi baik dengan guru maupun teman yang lainnya, anak mampu mengekspresikan diri dan perasaaan, anak mampu mengetahui sikap tolong menolong dan menghargai. Guru disarankan dapat menerapkan metode bercerita dengan menggunakan media yang lebih bervariatif. </em></p>2025-04-21T19:20:17+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4245Pengaruh Orang Tua Bekerja dan Tidak Bekerja terhadap Kesejahteraan Psikologis Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:39+07:00Tabita Keziatkezia22@upi.edu<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya kesejahteraan psikologis dan keingintahuan mengenai pengaruh status pekerjaan orang tua terhadap kesejahteraan psikologis anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesejahteraan psikologis antara anak yang orang tuanya bekerja dan tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner secara <em>online</em> melalui <em>Google Form</em>. Responden penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun di Kelurahan Utan Panjang, Jakarta Pusat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis dengan interval nilai sedang mendominasi di setiap status pekerjaan orang tua. Peneliti merekomendasikan penelitian selanjutnya dapat memperhatikan faktor-faktor lain dan mengungkap lebih dalam terkait dengan kesejahteraan psikologis anak usia dini.</p>2025-04-21T19:27:07+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4246Analisis Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Penggunaan Metode Bercerita2025-04-27T10:16:40+07:00Shafa NadinaShafa.ndn15@upi.edu<p><em>Skripsi ini berjudul “Analisis Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Penggunaan Metode Bercerita” (Penelitian Studi Kasus di TK FS Kabupaten Bekasi). penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui metode bercerita untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak pada TK FS dan deskripsi perkembangan sosial emosional anak. Setiap anak adalah makhluk sosial. Perkembangan sosial emosional baik atau buruk anak ditentukan ketika anak berada pada Usia Dini. Setiap tahapan perkembangan harus dilakukan sesuai dengan usia anak, jika stimulus tidak diperhatikan sesuai dengan usianya maka karakteristik juga dapat menimbulkan masalah bagi tumbuh kembang sang anak nantinya. Banyak cara untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak sesuai dengan karakteristik anak, salah satunya dengan metode bercerita. Subjek penelitian berjumlah 6 anak, objek pada penelitian ini adalah perkembangan sosial emosional pada anak melalui penggunaan metode bercerita. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional dapat berkembang salah satunya dengan menerapkan metode bercerita secara rutin pada anak serta pembiasaan yang diberikan, dalam cerita berisikan pembelajaran dan hal-hal baru yang ingin disampaikan pada anak. Hal ini dapat terlihat bahwa 6 anak yang menjadi subjek penelitian dapat berkembang dengan baik dengan telah menunjukkan beberapa indikator pencapaian perkembangan sosial emosional. </em></p>2025-04-21T19:38:55+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4247Pengaruh Tari Kreasi Sajojo Dalam Meningkatkan Motoric Kasar Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:41+07:00Nisa Khofifahnissakhofifah@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan motorik kasar anak sebelum diterapkan tari kreasi sajojo, bagaimana kemampuan motorik kasar anak sesudah diterapkan tari kreasi sajojo, dan seberapa besar pengaruh tari kreasi sajojo terhadap perkembangan motorik kasar anak. Hal tersebut dilatar belakangi oleh adanya permasalahan pada perkembangan motorik kasar anak usia dini. Oleh karena itu, diperlukannya sebuah metode yang dapat membantu dalam mengstimulus perkembangan motorik kasar anak usia dini. Metode yang gunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-ekperimen, one group pre-test dan post-test. Selanjutnya subjek penelitiannya yaitu 18 anak usia 5-6 tahun disalah satu PAUD yang ada di kabupaten purwakarta. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pre-test dengan hasil rata-rata sebesar 1,83 dan post-test dengan hasil rata-rata sebesar 2,49, diperkuat dengan pengujian N-Gain Score dengan hasil 0,67, dan termasuk dalam kriteria cukup efektif. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh dari tari kreasi sajojo terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini.</em></p>2025-04-21T20:28:54+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4248Peran Ayah Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:42+07:00Cindy Isma Noordiantikacindyismaa14@upi.edu<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran ayah terhadap perkembangan sosial emosional serta mengetahui faktor yang mendukung ayah terhadap perkembangan sosial emosional pada anak dan mengetahui hambatan yang di alami ayah. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara enam orang partisipan. Hasil penelitian yakni partisipan berpendapat mengenai peran ayah terhadap perkembangan sosial emosionnal yaitu peran seorang ayah sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak, ayah juga memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan pengalaman yang berbeda bagi anak. Faktor yang mendukung ayah terhadap perkembangan sosial emosional pada anak yakni istri yang memiliki peran juga yang begitu penting dalam interaksi sehari-hari dengan anak, mendukung perkembangan emosional mereka selain itu komunikasi dan keselarasan orang tua sangat penting bagi perkembangan sosial emosional pada anak. Hambatan yang dimiliki ayah dalam mengembangan sosial emosional pada anak yakni lingkungan sekitar, baik teman sebaya maupun pengaturan orang tua, ketegasan dalam mendidik dari kedua orang tua bisa menjadi hambatan yang mempengaruhi emosi pada anak. seorang anak yang menghabiskan banyak waktu dengan ayahnya akan lebih mampu mengendalikan diri, mengambil inisiatif, dan menunjukan sedikit atau bahkan tidak menunjukan implusif.</p>2025-04-21T20:34:02+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4249Analisis Konten Relevansi Buku Dongeng Bilingual Bahasa Inggris Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:42+07:00Mellia Cahya Ningsihmelliacahyaningsih@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media pembelajaran yang bervariatif seperti buku dongeng bilingual yang digunakan untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini. Pada saat ini pendidikan karakter merupakan isu paling penting dan menjadi perhatian di berbagai kalangan khususnya dalam dunia Pendidikan. Melihat kasus-kasus yang sedang marak terjadi dan sudah dalam keadaan kritis yang membutuhkan penanganan yang tepat, oleh karena itu diperlukan penanaman pendidikan karakter sejak dini. Salah satu upaya dalam menanamkan nilai pendidikan karakter dapat melalui berbagai media seperti buku dongeng bilingual. Dalam menanamkan pendidikan karakter diperlukan buku dongeng yang isinya memuat materi sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter, oleh karena itu isi materi yang terdapat dalam buku dongeng bilingual perlu diteliti kesesuain dalam isi teks terhadap nilai pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi teks buku dongeng bilingual berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter serta mengetahui kesesuaian buku dongeng bilingual sebagai alat bantu belajar anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif dengan desain analisis isi (content analysis), penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu buku dongeng bilingual “Seri Fabel Pembentuk Karakter”. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan studi dokumentasi teks buku dongeng bilingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan isi teks buku dongeng bilingual “Seri Fabel Pembentuk Karakter” terhadap nilai-nilai pendidikan karakter serta kesesuaian buku dongeng sebagai alat bantu belajar anak usia dini, sehingga buku dongeng bilingual tersebut dapat dijadikan media pemebelajaran untuk anak dalam menanamkan pendidikan karakter</em></p>2025-04-21T20:39:21+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4250Efektivitas E-Comic Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Anak Usia Dini 2025-04-27T10:16:43+07:00Hany Nur Lugithany.nrl@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan anak usia dini yang masih belum mengetahui pemahaman agama yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas media interaktiv E-Comic sebagai media pembelajaran di kelas. Metode penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Observasi, Tes dan Dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial</em><em>. </em><em>Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan anak usia dini yang masih belum mengetahui keragaman agama yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini, </em><em>menunjukkan bahwa pemahaman agama pada kelas B di Taman Kanak-kanak Islam Purwakarta sebelum menggunakan media interaktiv E-comic memiliki rata-rata 73,7. Sedangkan pemahaman agama pada kelas B di Taman Kanak-kanak Purwakarta setelah menggunakan media interaktiv E-comic memiliki rata-rata 81,8. Hal ini membuktikan bahwa Media Interaktiv E-comic berpengaruh terhadap pemahaman agama anak di Taman Kanak-kanak Purwakarta. Hal tersebut berdasarkan dari hasil Uji N-Gain yang memiliki skor hasil nilai yaitu 0,333 bahwa adanya peningkatan dalam kategori sedang pada pemahaman agama anak usia dini, dengan rata-rata nilai pretest 73,7 dan rata-rata nilai posttest 81,8.</em></p>2025-04-21T20:45:19+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4251Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:44+07:00Tasya Safanisa Kurniawantasyakurniawannn@upi.edu<p><em>Pendidikan di jenjang anak usia dini merupakan pondasi awal yang wajib untuk dimaksimalkan. Aspek perkembangan kognitif pada anak perlu distimulasi sedini mungkin, karena sikap rasa ingin tahu anak sangat tinggi. Sehingga anak akan mencari tahu sendiri apa yang mereka lihat dan mereka ketahui dengan cara membuktikan dan menyimpulkan. Penelitian ini akan mengukur perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun dengan menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Penelitian akan menggunakan metode </em><em>kuantitatif dengan desain pre-eksperimen dengan jenis one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian terdiri dari 24 anak usia 5-6 tahun. Instrumen yang digunakan ialah lembar observasi dan lembar tes yang berisikan indikator tingkat perkembangan anak usia dini pada aspek kognitif. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penerapan pendekatan saintifik yang dilakukan terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Sementara itu, perkembangan kognitif anak mengalami peningkatan perkembangan yang signifikan, terlihat dari kategori penilaian sebelum penerapan pendekatan saintifik berada pada MB (Mulai Berkembang) dengan nilai rata-rata 11,4 lalu meningkat setelah penerapan pendekatan saintifik menjadi BSB (Berkembang Sangat Baik) dengan nilai rata-rata 18,4. Hasil perolehan data uji perolehan N-Gain secara keseluruhan yaitu sebesar 0,72 atau g > 0,7 dengan kategori tinggi yang artinya adanya peningkatan dan terjadi efektivitas atau dapat dikatakan penerapan pendekatan saintifik untuk menstimulasi perkembangan kognitif sangat berhasil.</em></p>2025-04-21T20:51:18+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4252Pengaruh Pola Asuh Demokratis Terhadap Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:45+07:00Tasya Dila Fatimahtasyadilaf@upi.edu<p><em>Permasalahan pada kemandirian anak sering kali ditemukan karena kurang tepatnya pola asuh terhadap anak. Permasalahan kemandirian anak seringkali terjadi di rumah dan lingkungannya seperti kesulitan berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitan ex post facto dengan pendekatan Causal compararative research yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif pola asuh demokratis terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Dalam penelitian ini Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 48 orangtua kelas B TK QA dan yang digunakan sampel pada penelitian ini 30 orangtua kelas B TK QA yang menerapkan pola asuh demokratis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh demokratis yang terdiri dari 5 indikator dengan rata-rata tertinggi yang pertama kontrol orang tua (109,75), tanggung jawab (108), minat (101,5), kemandirian (99,25), dan interaksi (91,5). Untuk variabel kemandirian anak terdiri dari 7 indikator yang terdiri dari kemampuan fisik dengan rata-rata (104), tanggung jawab (96,2), percaya diri (95,3), saling berbagi (94,5), disiplin (94), pandai bergaul (93,25), dan mengendalikan emosi (83,6). Berdasarkan hasil analisis SPSS data dalam penelitian ini bersifat normal dan linier. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwasannya pola asuh demokratis berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian anak.</em></p>2025-04-21T20:56:22+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4253Efektivitas Permainan Tradisional Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:46+07:00Rania Rahmaraniarahma13@upi.edu<p>Kesejahteraan psikologis yang secara garis besar merujuk pada kebahagiaan tentu menjadi impian setiap orang. Pada Anak usia dini yang dalam masa perkembangan, kesejahteraan psikologis perlu ditingkatkan agar perkembangan mereka optimal. Salah satu faktor yang memberikan kebahagiaan adalah bermain yang menjadi hakikat pembelajaran anak usia dini. Dari banyaknya jenis bermain bagi anak, kini permainan tradisional sudah lama ditinggalkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efektivitas permainan tradisional untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan <em>Single Subject Research</em> (SSR) dengan desain A-B-A. Subjek penelitian adalah 6 orang anak yang berusia 5-6 tahun disalah satu sekolah di Kecamatan Plered. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu statistika deskriptif dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional secara efektif meningkatkan kesejahteraan psikologis anak yang dibuktikan dengan adanya kenaikan skor yang lebih tinggi pada fase Baseline-2 dengan rata-rata skor 99,83 yang berada pada kategori tinggi pada kesejahteraan psikologis. Rendahnya nilai persentase data overlap juga menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian perlakuan yang membuktikan bahwa permainan tradisional secara efektif meningkatkan kesejahteraan psikologis anak.</p>2025-04-21T21:01:11+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4254Pengenalan Sikap Eco-Literacy Berbantuan Media Augmented Reality Pada Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:47+07:00Maryamheridinmaryam@upi.edu<p><em>Eco-literacy adalah kesadaran mengenai lingkungan dan proses timbal balik antara hubungan manusia dengan alam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari penggunaan media Augmented Reality yaitu aplikasi Animal 4d+ sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk mengenalkan sikap Eco-literacy pada anak usia 5-6 tahun dan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Eco-literacy menggunakan media Augmented Reality. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre-Eksperiment dengan bentuk One Group Pre-test Post-test design. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu siswa kelas B di TK IT Tahfidz Plus Arrifa yang berjumlah 18 orang dengan jumlah siswa laki laki 10 anak dan siswa perempuan 8 anak. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tes berupa pretest dan posttest secara lisan, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya hasil data yang sudah diambil dianalisis menggunakan uji normalitas dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan yang signifikan pada keadaan sikap Eco-literacy anak sebelum diberikan treatment dan sesudah anak diberikan treatment menggunakan media Augmented Reality pada proses pembelajaran dengan perolehan nilai rata rata pretest yaitu 79.17 menjadi 99.72 pada posttest. Kesimpulannya bahwa adanya pengaruh penggunaan media Augmented Reality pada proses pengenalan sikap Eco-literacy. </em></p>2025-04-21T21:06:18+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4255Meningkatkan Perkembangan Emosional Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Mones (Monopoli Emosi)2025-04-27T10:16:48+07:00Sri Ade Ningsihsriadeningsih10@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai alat permainan edukatif (APE) Mones (Monopoli Emosi) yang diharapkan dapat membantu memberikan stimulasi mengenai perkembangan emosional anak terutama dalam mengelola emosi secara positif, karena pada penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan mengenai perilaku emosi anak yang kurang dalam mengelola emosi secara positif pada salah satu TK di Purwakarta. Sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan emosional anak yaitu melalui penggunaan alat permaianan edukatif Mones (Monopoli Emosi). Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas B2 di TK Kartika XIX – 34 sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada kondisi awal mengenai perkembangan emosional anak dapat dikatakan belum berkembang dengan baik. Pada hasil observasi yang telah dilakukan pada pra siklus menunjukkan anak berada pada kategori MB (Mulai Berkembang) dengan nilai persentase 41,1%. Pada siklus pertama nilai persentase sebesar 55,5% (BSH), pada siklus kedua nilai persentase sebesar 69,2% (BSH), dan pada siklus ketiga nilai persentase yang didapatkan sebesar 84,2% (BSB). Berdasarkan hasil penelitian penggunaan alat permainan edukatif Mones (Monopoli Emosi) dapat digunakan oleh pendidik dalam meningkatkan perkembangan emosional anak</em>.</p>2025-04-21T21:24:11+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4256Peran Guru dalam Menstimulus Aktivitas Bermain pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:49+07:00Ayu Sufi Nurjanahayusufin01@upi.edu<p><em>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peran guru dalam menstimulus aktivitas bermain, untuk mengidentifikasi proses pembelajaran dalam menstimulus aktivitas bermain, untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana yang digunakan dalam menstimulus aktivitas bermain, dan untuk mengidentifikasi kendala yang ditemukan dalam menstimulus aktivitas bermain pada proses pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam menstimulus aktivitas bermain pada proses pembelajaran anak usia dini dilaksanakan dengan baik, yakni sebagai pengamat, perencana, elaborator, model, fasilitator, dan evaluator. Proses pembelajaran yang dilakukan untuk menstimulus aktivitas bermain berjalan dengan baik melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sarana yang digunakan dalam menstimulus aktivitas bermain yaitu media pembelajaran berupa buku cerita, lompat angka, dan alat permainan edukatif, sedangkan prasarana yang digunakan dalam menstimulus aktivitas bermain terdiri dari ruang kelas, aula, lapangan sekolah, dan playground. Kendala yang ditemukan dalam menstimulus aktivitas bermain yaitu anak sering menangis, bertengkar, dan terdapat anak berkebutuhan khusus yang hiperaktif. </em></p> <p><em> </em></p>2025-04-21T21:30:48+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4257Pengaruh Bercerita Menggunakan Media Pop-Up Book dalam Mengenalkan Perilaku Prososial Anak 2025-04-27T10:16:50+07:00Salma Syukria SalsabilaSalmass26@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang di lingkungan peneliti, yaitu kurangnya pengenalan perilaku prososial pada anak usia 4-5 tahun, yakni di salah satu TK di Purwakarta. Setelah ditemukannya permasalahan tersebut, peneliti menemukan cara untuk mengatasinya yakni dengan menerapkan bercerita menggunakan media pop-up book untuk mengenalkan perilaku prososial anak usia 4-5 tahun. Digunakannya metode bercerita tersebut karena anak senang mendengarkan sebuah cerita atau kisah, kemudian dengan pop-up book yang tampilannya akan lebih menarik perhatian anak untuk mendengarkan sebuah cerita. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen single subject research, dengan desain A-B-A. Subjek yang digunakan pada penelitian ini yaitu 8 anak. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu observasi dan dokumentasi. Data yang didapatkan ytersebut kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kemudian diketahuinya pengaruh bercerita menggunakan media pop-up dalam mengenalkan perilaku prososial anak dapat diamati dari naiknya nilai persentase setiap anak pada setiap tahapannya, dan memeiliki persentase overlap terendah 0%. Sehingga dapat diterangkan bahwa bercerita menggunakan media pop-up book dapat mengenalkan perilaku prososial kepada 8 anak tersebut.</em></p>2025-04-21T21:36:10+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4258Analisis Nilai Kesejahteraan Psikologis Anak Usia Dini pada Film Animasi Hafiz dan Hafizah2025-04-27T10:16:50+07:00kholickholic05@upi.edu<p><em>Perbincangan mengenai kesejahteraan psikologis pada anak usia dini masih belum banyak peneliti yang membuat karya tulis ilmiah tentang kesejahteraan psikologis anak usia dini. Kesejahteraan psikologis dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kesejahteraan psikologis memiliki enam aspek yaitu penerimaan diri, kemandirian, penguasaan lingkungan, hubungan positif dengan orang lain, pertumbuhan pribadi, dan tujuan hidup. Kita dapat mengenalkan atau mengajarkan nilai-nilai kesejahteraan psikologis salah satunya melalui media audio visual, seperti tanyangan video dalam bentuk film animasi. Film animasi sangat disukai oleh anak karena dengan adanya tampilan audio visual yang dapat dilihat dan didengar. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian konten analisis kualitatif. Dengan subjek penelitian kepada film animasi Hafiz dan Hafizah. Hasil penelitian menemukan enam belas adegan yang menampilkan atau mencerminkan nilai-nilai kesejahteraan psikologis pada film animasi series Hafiz dan Hafizah yang diperankan oleh Hafiz, Hafizah, Humairah, Kubil, Niko dan Ina. </em></p>2025-04-22T06:34:14+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4259Pengaruh Pembelajaran Tari Kreasi Manuk Dadali dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:51+07:00Rofikorofiko@upi.edu<p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih banyak anak yang masih belum menunjukan kepercayaan dirinya. Faktor yang menyebabkan perkembangan kepercayaan diri belum meningkat yaitu faktor dari dalam diri seorang anak, faktor lingkungan seperti peran orang tua dan faktor di lingkungan sekolaH. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektivitas pembelajaran tari kreasi manuk dadali dalam mengembangkan kepercyaan diri anak usia 5-6 tahun.. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian Pre-eksperimen one group design pretest-posttest. Hasil Penelitian ini adalah hasil analisis uji <em>paired sample t-test</em> dapat diketahui bahwa nilai <em>sig</em>. (2-<em>tailed</em>) yaitu sebesar 0,00 artinya nilai <em>sig.</em> (2-<em>tailed</em>) < 0,05 artinya H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak. Jika berdasarkan pengambilan keputusan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perkembangan kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun antara sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran tari kreasi manuk dadali.</p>2025-04-23T21:04:54+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4260Peran Keluarga Dalam Pembentukan Karakter Religius Pada Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:52+07:00Ardhita Putri Zakiyaardhitapz@upi.edu<p><em>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter religius pada anak. Karena pada dasar nya di dalam rumah tangga seorang anak memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas orang tua adalah sebagai guru atau pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Metode pada penelitian yang dilakukan menggunakan kualiatif studi kasus. Adapun pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan jumlah partisipan sebanyak 4 orang orang tua dan anak. </em></p> <p><em>Dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang dimana peran keluarga salah satunya orang tua telah mengajarkan anak mengenai karakter religius sejak dini yang dimana diajarkan nya secara bertahap dan tidak dipaksa. Pembentukan karakter religius yang diberikan kepad anak seperti memberi contoh yang baik kepada anak, membacakan cerita-cerita Nabi, mengikuti kegiatan pengajian untuk anak-anak, memberikan nasehat dan arahan kepada anak-anak, mengajarkan anak untuk berkata jujur dan mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua. Adapun faktor penghambat nya orang tua itu sendiri yang dimana anak akan melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang tua, ketika orang tua tidak langsung melaksanakan shalat anak pun akan mengikuti orang tua nya. Dengan begitu orang tua harus memberikan contoh yang baik karena anak akan melihat apa yang orang tua nya lakukan.</em></p>2025-04-23T21:19:01+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4262Hubungan Perilaku Agresif Anak Sebagai Dampak Dari Bermain Game online Terhadap Kesejahteraan PSikologi Anak2025-04-27T10:16:52+07:00Ghefira Nur Fatimah20ghefiranf@upi.edu<p>Perkembangan teknologi yang semakin maju memunculkan trend baru bagi semua kalangan. Salah satu dari perkembangan tekonolgi yakni <em>game online </em>, <em>game online </em> merupakan permainan yang sangat diminati oleh berbagai kalangan, temasuk pada kalangan anak-anak. <em>Game online </em> memiliki dampak negative bagi perkembangan anak dan akan berdampak pada sikap dan perilaku anak. Pemicu terjadinya sikap agresif salah satunya dapat dari cara anak berinteraksi pada kesehariannya. Pada penelitian ini mencakup pada pengaruh game onlie terhadap perilaku agresif anak, kesejahteraan psikologis anak, dan perilaku agresif anak berdampak atau tidak pada kesejahteraan psikologis anak. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi dengan menggunakan sample jenuh, dengan jumlah sampel 34 partisipan. Dalam penelitian ini mengasilkan korelasi yang kuat pada kesejahteraan psikologis dengan sikap agresif anak dengan jumlah korelasi correlation > 𝑟<sub>𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙</sub> atau 0,732 > 0,2785 maka berdampak positif dengan kategori korelasi yang kuat. Dan pada sikap agresif dengan <em>game online </em> memiliki korelasio lemah dengan correlation > 𝑟<sub>𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙</sub> atau 0,203 < 0,2785. Maka adri hasil penelitian ini yang memiliki dampak koralasi yang kuat atau bersifat positif yakni pada kesejahteraan psikologis dengan sikap agresif</p>2025-04-23T21:30:32+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4263Pengaruh Pembelajaran Berbasis Teknologi Terhadap Pembentukan Karakter Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:53+07:00Nafisah Azizah Az-Zahranafisahazizah@upi.edu<p><em>Teknologi saat ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari – hari, termasuk dalam bidang pendidikan, salah satunya yaitu pada Pendidikan Anak Usia Dini. Penelitian ini membahas untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pembelajaran berbasis teknologi terhadap pembentukan karakter anak usia dini. Melalui metode Pre -Eksperimental dengan model One Group Pretest – Posttest yang diterapkan pada peserta didik kelas A yang berjumlah 15 anak dari suatu PAUD X di kota Karawang. Pengumpulan data dilakukan dengan tahap melakukan pretest dan posttest melalui lembar observasi yang berisikan 8 dimensi karakter dengan berbagai indikator pada setiap dimensinya. Hasil pengumpulan data ini mengunakan teknik analisis data statistik deskriptif dan inferensial. Diperoleh hasil yang menunjukan bahwa pembelajaran berbasis teknologi berpengaruh dalam pembentukan karakter anak dengan kategori N-gain 0,2 < 0,3 yang artinya rendah. Peningkatan pada sebelum dan sesudah diterapkannya variabel independent terhadap dependent menunjukan selisih 3 dimana rata – rata pretest 2,63 dan rata – rata posttest 2,91. Data sampel penelitian ini berdistribusi normal, sehingga peneliti melakukan uji hipotesa menggunakan Paired Samples Test yang diketahui nilai Sig. 0,000 yang artinya nilai tersebut < 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa </em><em> ditolak dan </em><em> diterima. Maka, adanya perbedaan antara hasil Pretest dan Posttest yang mana hal tersebut artinya terdapat pegaruh pembelajaran berbasis teknologi dalam pembentukan karakter peserta didik</em></p>2025-04-23T21:37:14+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4264Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Pola Asuh Positif Pada Anak Usia 5-6 Tahun2025-04-27T10:16:54+07:00Fany Widia Gunafanywidiaguna@upi.edu<p>Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan bagaimana peran orang tua dalam menamamkan pola asuh positif pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran orang tua dalam menanamkan pola asuh positif pada anak usia 5-6 tahun. Pola asuh positif merupakan pendekatan pengasuhan yang menekankan pada komunikasi yang baik, penghargaan, serta disiplin yang konsisten namun tidak bersifat otoriter. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah sepuluh pasangan orang tua yang memiliki anak berusia 5-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam menanamkan pola asuh positif. Peran tersebut meliputi pemberian contoh perilaku yang baik, penggunaan komunikasi efektif, serta penerapan disiplin yang adil dan konsisten. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa dukungan emosional dari orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter positif pada anak. Hambatan yang sering dihadapi orang tua dalam menerapkan pola asuh positif antara lain kurangnya waktu bersama anak, stres kerja, dan kurangnya pemahaman tentang teknik pengasuhan yang efektif.</p>2025-04-23T21:44:26+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4265Analisis Tingkat Peduli Sosial dan Tanggung Jawab Orang Tua Sebagai Agen Pendidikan Karakter Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:55+07:00Nida Nur Affisahnidanur16@upi.edu<p><em>Pendidikan karakter pada anak usia dini sangat penting untuk membentuk kepribadian dan moralitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman orang tua tentang peran mereka dalam pendidikan karakter, mengevaluasi metode dan strategi yang efektif, serta memahami pengaruh faktor sosial, budaya, dan teknologi di Desa Ciseureuh, Purwakarta. Metodologi kualitatif digunakan, melibatkan kuesioner, wawancara, dan observasi terhadap orang tua dan anak usia dini. Temuan menunjukkan bahwa pemahaman orang tua bervariasi. Beberapa orang tua terlibat aktif dan efektif dalam mendukung perkembangan karakter anak melalui teladan, komunikasi terbuka, dan keterlibatan sosial, sedangkan yang lain memerlukan bimbingan lebih lanjut. Faktor sosial dan budaya memengaruhi metode pendidikan, sementara teknologi memiliki dampak signifikan, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, pemberdayaan orang tua untuk mengelola pengaruh teknologi secara bijaksana sangat penting. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis bagi pendidik dan pengambil kebijakan dalam merancang program pemberdayaan orang tua yang efektif dalam pendidikan karakter anak usia dini</em></p>2025-04-24T18:20:51+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4269POLA ASUH AYAH DALAM MENGEMBANGKAN EMPATI ANAK USIA DINI2025-04-27T10:16:56+07:00Muthia Nazhifahmuthia.nazhifah@upi.edu<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus bullying yang terjadi di Indoneisa dini, peranan ayah juga seringkali terlupakan karena berbagai penelitian bahkan media lebih banyak menceritakan peran ibu dalam merawat dan membesarkan anak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peranan dan pola pengasuhan seperti apa yang ayah lakukan dalam menanamkan empati anak sejak dini serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dalam pengambilan datanya dan menggunakan teori Miles dan Huberman dalam teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulannya, wawancara dilakukan kepada enam orang responden seorang ayah yang memiliki anak laki-laki usia 5-6 tahun yang teramati memiliki nilai empati yang tinggi dari hasil observasi peneliti di sekolah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa para ayah mengutamakan keterlibatan secara emosional, tidak mengekang dan membentak namun memberi tahu dengan kasih sayang dan banyak melakukan komunikasi dua arah, hasil temuan peneliti di lapangan melahirkan rekomendasi untuk orangtua terutama para ayah untuk ikut serta berperan dalam tumbuh kembang anak karena Ayah dan Ibu memiliki peran yang sama-sama krusial dalam mengembangkan empati anak, sehingga tidak perlu menitikberatkan peran pengasuhan kepada salah satunya saja</p>2025-04-24T18:54:00+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4270ANALISIS KEGIATAN BERMAIN PERAN PADA P5 TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN2025-04-27T10:16:57+07:00Evy Lutzvia Amayevylutzviaa@upi.edu<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya stimulus yang diberikan dan pembelajaran yang kurang bervariatif sehingga kurangnya kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan anak dalam aspek sosial emosionalnya. Dengan pembelajaran yang kurang bervariatif menyebabkan kurang optimalnya stimulus yang didapatkan. Melihat dari permasalahan yang ada, diperlukannya metode yang tepat dalam mengoptimalkan perkembangan sosial emosional anak. Dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak diperlukan metode kegiatan yang tepat, salah satunya kegiatan bermain peran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan bermain peran pada p5 terhadap peningkatan sosial emosional pada anak usia 5-6 tahun di TK. Qotrunnada Setu. </p> <p>Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 10 orang siswa kelas B di TK. Qotrunnada. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. </p> <p>Hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain peran pada P5. menunjukkan adanya peningkatan yang baik dilihat dari nilai kriteria yang telah ditentukan yang mengalami peningkatan setelah kegiatan bermain peran berlangsung dalam kemampuan sosial-emosional anak usia 5-6 tahun setelah mereka terlibat dalam kegiatan bermain peran dalam proyek penguatan profil pelajar pancasila atau P5. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berkomunikasi verbal dalam menyampaikan pendapatnya dan menyampaikan perasaannya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang baik, mencari ide, menyesaikan permasalahan sederhana sendiri serta keterampilan dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan sosial mereka</p>2025-04-24T19:00:07+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4271Meningkatkan Perilaku Tanggung Jawab melalui Metode Pembelajaran Berbasis Proyek pada Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:58+07:00Hanan Kaila Matin Kaila Matin hanankaila31@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, </em><br><em>anak kurang menjaga barang milikknya sendiri, anak kurang menghargai waktu, dan anak tidak </em><br><em>meletakan kembali barang ke tempat semula. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana </em><br><em>perilaku tanggung jawab anak sebelum diimplementasikan nya metode berbasis proyek, bagaimana </em><br><em>perilaku tanggung jawab anak selama penerapan metode berbasis proyek dan bagaimana perilaku </em><br><em>tanggung jawab anak setelah penerapan metode berbasis proyek. Hal ini terlihat pada saat pra </em><br><em>penelitian perilaku tanggung jawab anak belum berkembang optimal. Maka dari itu diperlukan </em><br><em>stimulus untuk dapat meningkatkan perilaku tanggung jawab anak. Penelitian ini menggunakan </em><br><em>metode penelitian tindakan kelas Model Kemmis dan Mc. Tanngart. Dengan subjek penelitian </em><br><em>sebanyak 14 anak usia 5-6 tahun kelompok B disebuah RA yang berada di Kelurahan Cipaisan </em><br><em>Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini </em><br><em>melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis </em><br><em>kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus yang diawali dengan kegiatan </em><br><em>pra penelitian, dan dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan II. Setiap siklus terdiri dari sintaks </em><br><em>metode proyek yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada kondisi awal pra </em><br><em>penelitian mendapatkan nilai rata-rata presentase 25% perilaku tanggung jawab anak masuk kedalam </em><br><em>kategori Belum Berkembang(BB). Pada pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan dalam perilaku </em><br><em>tanggung jawab anak dengan nilai rata-rata 48% masuk kedalam kategori Mulai Berkembang (MB). </em><br><em>Dan pada pelaksanaan tindakan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai </em><br><em>presentase rata-rata 81% masuk kedalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Hasil yang </em><br><em>didapatkan dari penelitian ini adalah penerapan metode berbasis proyek dapat meningkatkan perilaku </em><br><em>tanggung jawab anak usia dini. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata presentase pelaksanaan </em><br><em>tindakan siklus I dan II.</em></p>2025-04-24T19:19:12+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4272Implementasi Tari Kreasi Ampar-Ampar Pisang dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini2025-04-27T10:16:59+07:00Sulastri Nurmalasarisulastrinurmalasari@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi tari kreasi Ampar-Ampar Pisang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Berdasarkan pengamatan terlihat kemampuan berpikir kritis pada anak belum berkembang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak melalui implementasi tari kreasi Ampar-Ampar Pisang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart dengan subjek penelitiannya adalah anak usia 5-6 tahun di kelas B RA Ar-Ridho, Jatiluhur, Purwakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus yang diawali dengan pelaksanaan tindakan pra siklus dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus I dan pelaksanaan tindakan siklus II. Pada pelaksanaan tindakan pra siklus didapatkan nilai rata-rata presentase 36% dalam kemampuan berpikir kritis anak. Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus I mengalami peningkatan dalam kemampuan berpikir kritis anak dengan nilai rata-rata presentase 47%, dan pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis anak dengan nilai rata-rata presentase 82%. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan implementasi tari kreasi Ampar-Ampar Pisang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak</em></p>2025-04-24T19:25:17+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4273Hubungan Kelekatan pada Ayah terhadap Kesejahteraan Psikologis Anak Usia Dini 2025-04-27T10:17:00+07:00Lena Putri Tejakusumalenaputri@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kelekatan ayah dan kesejahteraan <br>psikologis anak usia dini. Kelekatan pada ayah diukur melalui intensitas keterlibatan ayah dalam <br>kehidupan sehari-hari anak. Sedangkan kesejahteraan psikologis anak diukur berdasarkan 6 <br>dimensi kesejahteraan psikologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif <br>deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan menggunakan pengisian kuesioner oleh orang tua <br>dari 31 anak yang diteliti. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan teknik statistik untuk <br>menentukan kekuatan dan arah hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan <br>adanya hubungan positif antara kelekatan pada ayah dan kesejahteraan psikologis anak usia dini, <br>dimana kelekatan pada ayah dengan kategori sedang tetap memiliki kontribusi terhadap <br>kesejahteraan psikologis anak usia dini. Temuan dalam penelitian ini menekankan pada pentingnya <br>keterlibatan ayah dalam pengasuhan guna mengembangkan kesejahteraan psikologis anak. <br>Kata kunci: Kelekatan pada Ayah, Kesejahteraan Psikologis, Anak Usia Dini</em></p>2025-04-24T19:44:43+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4274PENGARUH TARI KREASI TOKECANG TERHADAP PEMGEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK ANAK PADA USIA 5-6 TAHUN2025-04-27T10:17:00+07:00Nashira Alyasarinashiraalyasari@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak tari kreasi Tokecang terhadap keterampilan motorik <br>anak usia 5-6 tahun di TK Purwakarta. Mengingat pentingnya keterampilan motorik bagi perkembangan <br>anak usia dini, tari kreasi Tokecang dipilih karena melibatkan gerakan yang kompleks dan variatif. <br>Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan subjek berupa anak-anak usia 5-6 <br>tahun dari sebuah TK di Purwakarta. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dengan <br>guru, dan dokumentasi kegiatan tari kreasi Tokecang. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan <br>Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian <br>menunjukkan bahwa tari kreasi Tokecang secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik anak, baik <br>motorik kasar maupun halus. Anak-anak menunjukkan kemajuan dalam kemampuan melompat, berputar, <br>serta koordinasi gerakan tangan dan jari, dan menunjukkan peningkatan rasa percaya diri serta antusiasme <br>terhadap kegiatan tersebut. </em></p>2025-04-24T20:12:04+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4275PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANAK USIA 4-5 TAHUN 2025-04-27T10:17:01+07:00Tantri Lestaritantrilestari@upi.edu<p><em>Keterampilan proses sains salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini.dan di <br>stimulus dengan menggunakan model pembelajaran serta media yang tepat untuk dapat <br>meningkatkan seluruh indikatornya. Pada anak usia dini, keterampilan proses sains yang digunakan <br>yaitu keterampilan proses sains dasar yang terdiri dari indikator (Mengamati, mengklasifikasikan, <br>membandingkan, mengukur, mengkomunikasikan) sehingga perlunya pemilihan model <br>pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat menunjang untuk meningkatkannya. Discovery <br>Learning berbantuan media alam ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik <br>secara aktif dan pada penerapannya menggunakan bahan alam sebagai media pembelajarannya. <br>Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penelitian eksperimen berupa <br>Quasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent group design. Subjek penelitian terdiri <br>dari 26 anak usia dini berusia 4-5 tahun yang dibagi kedalam kelas kontrol dan kelas eksperimen. <br>Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang berisi indikator keterampilan proses sains <br>dasar. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis statistik deskriptif untuk menghitung nilai <br>rata-rata keterampilan proses sains anak pada kelas kontrol dan eksperimen dan analisis statistik <br>inferensial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan keterampilan proses sains <br>pada kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini dilihat dari hasil analisis N-gain pada kelas kontrol 0,44 <br>kategori sedang dan pada kelas eksperimen 0,87 pada kategori tinggi dan mendapatkan nilai 0,001 <br>pada uji mann whitney.</em></p>2025-04-24T20:44:45+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4276Penerapan Pendidikan Karater Komunikatif Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini 2025-04-27T10:17:02+07:00Ratu Dinda Rahmahratudinda@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kecerdasan emosional anak usia <br>dini dikarenakan masih kurang nya penerapan dalam penanganan kecerdasan emosional pada <br>anak usia 5-6 tahun yang pada masa nya anak sedang membutuhkan berbagai bentuk <br>komunikasi yang harus dijalin oleh berbagai watak orang. Hal ini terjadi karena kurangnya <br>stimulus dalam meningkatkan pengetahuan kecerdasan emosional yang di proses dalam <br>kegiatan bermain dan belajar anak di taman kanak-kanak sehingga mengakibatkanya kurang <br>nya pengetahuan kecerdasan emoisonal. Berdasarkan hal tersebut peneliti menerapkan <br>Pendidikan karakter komunikatif untuk meningkatkan pengetahuan kecerdasan emosional <br>anak usia dini. Jenis-jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian <br>Tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart. Dengan Teknik analisis data <br>Mix Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Ada 4 tahapan, penelitian ini berlangsung dalam dua <br>siklus dengan masing-masing siklus menggunakan satu hari. Pada awalnya peneliti <br>melakukan kegiatan pra penelitian berupa pengamatan pada anak dan wawancara pada guru. <br>Pada saat kegiatan pra penelitian perkembangan pengetahuan kecerdasan emosional anak <br>berada pada rata-rata sebesar 2 yang dimana skor ini dalam kriteria masih berkembang (MB). <br>Setelah dilakukan penelitian sebanyak 2 siklus hasilnya menununjukan bahwa setelah <br>dilakukan penerapan Pendidikan karakter komunikatif terjadi peningkatan yang sangat baik. <br>Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil observasi perkembangan pengetahuan kecerdasan <br>emosional anak sejumlah 17 anak yang termasuk pada kriteria berkembang sangat baik (BSB) <br>sedangkan anak pada kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) sejumlah (1) dan pada <br>kriteria mulai berkembang (MB) sudah tidak ada.</em></p>2025-04-24T21:35:45+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4277Efektivitas Program Kegiatan Recycle Day dalam Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini 2025-04-27T10:17:03+07:00silvi pratiwi maharani silvipratiwi@upi.edu<p><em>Anak usia dini merupakan masa ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. <br>Pada usia ini anak paling peka untuk mempelajari sesuatu, sesuai dengan karakteristik anak yaitu rasa <br>ingin tahu anak yang tinggi. Sikap peduli lingkungan adalah upaya untuk menanamkan karakter <br>kepedulian terhadap lingkungan sekitar, pengalaman berbaur dengan alam dapat ditanamkan sejak dini <br>kepada anak juga dapat meningkatkan kecerdasan naturalistik anak. Bagi lingkungan sampah ini sangat <br>mengganggu apabila tidak dikelola dengan baik, apalagi bagi kesehatan manusia. Upaya dengan recycle <br>day ini sedikit banyaknya membawa dampak yang baik pada lingkungan, dengan tujuan melalui <br>kegiatan recycle day ini dapat menumbuhkan pribadi yang akan sadar terhadap lingkungan sekitar. <br>Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, data dikumpulkan melalui lembar observasi, <br>kegiatan recycle day, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan statistik deskriptif dan <br>statistik inferensial dengan hasil (16,60 > 2,069), dapat ditentukan dengan melihat kriteria nilai <br>signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 dan th > tt maka H0 ditolak atau H1 diterima. Sehingga <br>dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada efektivitas program kegiatan recycle <br>day dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada anak usia dini. </em></p>2025-04-24T22:03:31+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4280ANALISIS PERKEMBANGAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE MENGGAMBAR DAN BERCERITA2025-04-27T10:17:05+07:00Assyaima Jannatun Zahroassyaima@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menganalisis perkembangan kecerdasan </em><br><em>intrapersonal anak usia dini melalui metode menggambar dan bercerita. Subjek partisipan pada </em><br><em>penelitian ini adalah anak dengan rentang usia 5-6 tahun dan anak yang sudah pernah dilakukan </em><br><em>pembelajaran menggambar disekolah di Tk RA Darussalam Kecamatan Legonkulon dengan jumlah 7 </em><br><em>anak dari kelas B, 3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode </em><br><em>Deskriptif kualitatif . Teknik pengumpulan yang digunakan ialah berupa observasi dan dokumentasi. </em><br><em>Kemudian data yang sudah terkumpul akan dianalisis menggunakan data dengan modeel Milles dan </em><br><em>Huberman. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa metode menggambar dan bercerita dapat </em><br><em>membantu mengudentifikasi adanya perkembangan kecerdasan intrapersonal pada anak usia dini di Tk </em><br><em>RA Darussalam Kecamatan Legonkulon.</em></p>2025-04-24T22:34:47+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4281Mengembangkan Aspek Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Animasi Fabel pada Aplikasi Riri untuk Anak Usia Dini 2025-04-27T10:17:06+07:00Intan SusilowatiIntan02@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui perkembangan sosial emosional anak </em><br><em>melalui animasi fabel. Tidak sedikit anak usia dini yang perlu di stimulus pada aspek perkembangan </em><br><em>sosial emosionalnya. Media yang digunakan juga sangat mendukung agar tujuan pembelajaran dapat </em><br><em>berjalan dengan efektif yaitu dengan adanya kolaborasi dengan sentuhan digitaliasi. Maka dari itu </em><br><em>dilakukan penerapan tindakan melalui animasi cerita fabel berbasis teknologi dengan menggunakan </em><br><em>aplikasi Riri untuk mengembangkan aspek sosial emosional anak. Metode penelitian yang digunakan </em><br><em>adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kemmis & Mc. Taggart. Penelitian </em><br><em>dilakukan pada anak usia 5-6 tahun di TK X Purwakarta berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 16 siswa </em><br><em>laki-laki dan 5 siswa perempuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif statistik </em><br><em>deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan animasi fabel pada aplikasi Riri dapat </em><br><em>mengembangkan aspek perkembangan sosial emosional anak di TK Kartika XIX-34. Terlihat dari nilai </em><br><em>rata-rata persentase 62% sebelum tindakan dilakukan, nilai rata-rata persentase 74% pada siklus I, </em><br><em>dan nilai rata-rata persentase 98% pada siklus II. Jika dilihat dari perubahan persentase yang </em><br><em>meningakat, maka mengembangkan aspek perkembangan sosial emosional anak melalui animasi fabel </em><br><em>pada aplikasi Riri untuk anak usia dini dikatakan berhasil. </em></p>2025-04-24T22:45:45+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4283Penerapan Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Usia 5-6 Tahun 2025-04-27T10:17:07+07:00Nadya Afrianti Mumtaznadyamumtaz@upi.edu<p><em>Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan perilaku sosial emosional yang menyebabkan belum </em><br><em>munculnya rasa percaya diri pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah </em><br><em>terdapat pengaruh signifikan dari adanya penerapan (treatment) metode bercerita dengan menggunakan </em><br><em>media gambar baik sebelum dan sesudah penerapan terhadap sikap rasa percaya anak usia 5-6 tahun di </em><br><em>TK KC Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimen one group </em><br><em>pre-test posttest. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK KC Kota Cirebon dengan </em><br><em>jumlah 20 anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Teknik pengumpulan data </em><br><em>pada penelitian ini adalah observasi dan lembar kerja (tes). Sedangkan teknik analisis data menggunakan </em><br><em>analisis statistik deskriptif dan uji statistik inferensial yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji </em><br><em>hipotesis yaitu uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan (treatment) metode bercerita </em><br><em>dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan sikap percaya diri anak usia 5-6 tahun. Dengan </em><br><em>hasil uji N-Gain sebesar 0,32 yaitu masuk pada kategori sedang dan uji hipotesis dengan uji paired simple </em><br><em>t-test </em><br><em>yaitu dengan hasil 0.01 (<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari adanya </em><br><em>penerapan (treatment) metode becerita dengan menggunakan media gambar terhadap sikap percaya diri </em><br><em>anak usia 5-6 tahun di TK KC Kota Cirebon. </em></p>2025-04-24T23:05:01+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4284HUBUNGAN POLA MAKAN PAGI TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK USIA DINI 2025-04-27T10:17:08+07:00Liana Lestarilianalestari@upi.edu<p><em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan bergizi <br>dengan konsentrasi belajar anak kelas A1 TK Yos Sudarso Purwakarta. Penelitian ini <br>menggunakan metode korelasional dengan analisis korelasi. Data dikumpulkan melalui <br>wawancara, dan observasi, melibatkan 17 anak, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 8 anak <br>perempuan. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank, yang menunjukkan <br>koefisien korelasi sebesar 0,750, mengindikasikan hubungan positif yang sangat kuat antara pola <br>makan pagi dan konsentrasi belajar siswa. Sebanyak 53% anak kelas A1 memiliki kebiasaan <br>sarapan bergizi dengan mengonsumsi makanan seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi putih dengan <br>lauk ikan, ayam, telur, serta sayur, buah-buahan, dan susu. Selain itu, 59% siswa memiliki <br>konsentrasi belajar yang baik.</em></p>2025-04-24T23:14:26+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4286STUDY LITERATUR: STRATEGI MANAJEMEN PAUD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA 2025-04-27T10:17:08+07:00Rina Insani Setyowatirinainsani.1977@gmail.com<p><em>Analisis strategi manajemen PAUD untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia <br>tantangan utama yang masih dihadapi dalam implementasi strategi manajemen PAUD adalah <br>kurangnya koordinasi antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam menetapkan standar <br>mutu yang jelas. Penelitian ini membahas tentang berbagai alternatif Upaya peningkatan <br>strategi manajemen PAUD untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, penelitian <br>ini menggunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi <br>literatur. Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai penelitian <br>terdahulu terkait strategi manajemen PAUD dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut <br>Creswell (2014), pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami secara <br>mendalam konsep, teori, serta praktik terbaik yang telah diterapkan dalam pengelolaan PAUD. <br>Adapun hasil study literatur Bagi Kebijakan: Pemerintah dapat mempertimbangkan <br>peningkatan anggaran untuk pelatihan guru dan penyediaan sarana belajar. Bagi Praktik <br>Pendidikan: Lembaga PAUD dapat menerapkan strategi holistik dengan melibatkan orang tua <br>dan memanfaatkan teknologi. <br></em></p>2025-04-24T23:24:37+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4287Mengenalkan Konsep Penjumlahan Melalui Bermain Fun Cooking Untuk Anak Usia Dini2025-04-27T10:17:09+07:00Ria Yuliana Prasojoriayuliana@upi.edu<p>Penelitian ini dilakukan di TK Raihan Purwakarta, khususnya dengan Kelompok B yang terdiri dari 13 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana kegiatan memasak yang menyenangkan dapat memfasilitasi pengenalan konsep penjumlahan guna mendukung perkembangan kognitif pada anak usia dini. Penelitian ini didorong oleh pentingnya perkembangan kognitif di masa kanak-kanak dan pengaruh kegiatan yang menarik dalam mendorong pertumbuhan ini. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan struktur pretest-posttest satu kelompok. Hasil menunjukkan bahwa sebelum intervensi, semua 13 peserta diklasifikasikan dalam kategori "cukup" berdasarkan keterampilan penjumlahan mereka. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data mengungkapkan skor rata-rata pretest sebesar 24,00 dan skor rata-rata posttest sebesar 39,85. Analisis t-test menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000, yang kurang dari 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan memasak yang menyenangkan secara efektif meningkatkan keterampilan penjumlahan anak, mendukung gagasan bahwa kegiatan semacam itu berdampak positif pada perkembangan kognitif anak usia dini.</p>2025-04-25T19:46:16+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4288Dampak Penggunaan Sosial Media TikTok Terhadap Perkembangan Bahasa Ekspresif Anak Usia Dini2025-04-27T10:17:10+07:00Osa Afifahosaafifah12@upi.edu<p>Latar belakang penelitian ini merupakan adanya anak usia dini yang aktif menggunakan sosial media TikTok dan dari aktivitas tontonan tersebut anak mampu mengekspresikan suatu hal yang dapat anak dengar dan lihat dalam menonton video tayangan TikTok. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dari orang tua terhadap anak ketika menonton tayangan TikTok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tayangan TikTok yang dilihat oleh anak usia dini dan mendeskripsikan dampak dalam tayangan TikTok terhadap perkembangan bahasa ekspresif anak usia dini. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang anak usia dini berusia 4-5 tahun dan ibunya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif yang mana data analisis menggunakan deskriptif dengan desain penelitian Studi Kasus <em>(case study). </em>Teknik pengumpulan data dalam peneltian ini berupa observasi dan wawancara. Data yang dihasilkan dianalisis dengan teknik model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka hasil menunjukan bahwa dari ketiga anak tersebut memiliki perbedaan dalam mengakses tayangan TikTok, jenis tayangan yang anak lihat dan ketiga anak tersebut juga mampu untuk mengungkapkan keinginan, perasaan/pendapatnya ketika sedang mentonton atau setelah menyimak tayangan TikTok, serta dari ketiga anak tersebut mendapatkan pengaruh bahasa setelah menonton tayangan TikTok. Dari hasil penelitian maka peneliti memberikan saran kepada anak usia dini dan orang tua untuk selalu membatasi penggunaan gadget terutama sosial media TikTok, untuk selalu mendampingi anak saat anak sedang menonton tayangan TikTok dan memperhatikan perkembangan bahasa anak untuk menghindari bahasa tidak baik.</p>2025-04-25T19:50:38+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4289Layanan Paud Holistik Integratif Dalam Upaya Mencegah Stunting Pada Anak Usia Dini 2025-04-27T10:17:11+07:00Annisa Aulia Rachmaannisaar@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layanan PAUD holistik integratif dalam upaya mencegah stunting pada anak usia dini di TK Negeri Penggilingan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini yaitu seorang kepala sekolah, dua guru dan satu orang tua. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman meliputi : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama<em>, </em>progam paud holistik integratif dalam upaya mencegah stunting pada anak usia dini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru dengan berkoordinasi antara pihak sekolah, tenaga kesehatan setempat, dan orang tua. Program tersebut meliputi : deteksi dini tumbuh kembang (DDTK), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), aturan menu makanan yang dibawa anak, dan program parenting<em>. </em>Kedua, sarana dan prasarana yang digunakan dalam menunjang program upaya mencegah stunting pada kegiatan DDTK : alat ukur timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan <em>(microtoise)</em>, alat ukur lingkar kepala sedangkan pada kegiatan PHBS yaitu; tersedianya tempat cuci tangan, toilet, tempat sampah terpilah, sabun dan air yang bersih. Ketiga, upaya pembinaan guru dilakukan tenaga kesehatan setempat dengan penyuluhan dan pelatihan terkait deteksi dii tumbuh kembang pada anak. Keempat, pengetahuan guru mengenai upaya mencegah stunting sudah cukup baik, hal tersebut dilatarbelakangi oleh informasi penyuluhan yang diberikan tenaga kesehatan. Kelima, kendala yang ditemukan dalam melaksanakan upaya mencegah stunting diantaranya ruangan UKS yang belum memenuhi syarat, membentuk kebiasaan pola makan sehat pada anak, dan kendala guru dalam mengolah data dan membuat laporan hasil kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak. Keenam, keterlibatan orang tua dalam program upaya pencegahan stunting di sekolah yaitu orang tua terlibat penuh dalam pembuatan pemberian makanan tambahan (PMT), dan membawakan bekal makanan sehat pada anak ke sekolah</p>2025-04-25T19:56:12+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4290Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Pop Up Book Terhadap Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia 5-6 Tahun Di TK X2025-04-27T10:17:12+07:00Siti Zahra Fatihatunnajmizahranajmi89@upi.edu<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan bahasa reseptif anak melalui penggunaan media pembelajaran pop up book. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak X. Siswa di Taman Kanak-kanak X telah menunjukkan peningkatan yang signifikan melalui penggunaan media pembelajaran pop-up book. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuasi eksperimen dengan format one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus sampling, yaitu melibatkan seluruh anggota kelas sebagai partisipan. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas B di Taman Kanak-kanak X. Penerapan di kelas eksperimen dinilai sebelum dan sesudah pengenalan media pembelajaran pop-up book. Hasil penerapan media pembelajaran pop-up book, jika dibandingkan dengan tanpa media tersebut, menunjukkan peningkatan kemampuan bahasa reseptif yang cukup signifikan, tergolong sangat baik</em></p>2025-04-25T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4282Implementasi Permainan Kooperatif Dalam Upaya Mengembangkan Keterampilan Sosial Emosional Anak Usia Dini2025-04-27T10:21:08+07:00Gaida Fitri Lutfiahgaida.fitri@upi.edu<p><em>Keterampilan sosial emosional merupakan salah satu keterampilan anak untuk berinteraksi <br>dan bersosialisai dengan orang lain. Keterampilan sosial anak usia dini harus dikembangkan <br>secara optimal untuk bekal perkembangan selanjutnya. Aspek dari keterampilan sosial emosional <br>antara lain aspek mandiri, aspek patuh, aspek tenang, aspek percaya diri, aspek toleran, aspek <br>responsif, serta aspek aktif dan semangat. Permainan kooperatif merupakan sarana yang dapat <br>digunakan karena metode yang digunakan ialah berkelompok sehingga permainan kooperatif akan <br>mengembangkan aspek-aspek pada keterampilan sosial emosional. Tujuan dari penelitian ini yaitu <br>untuk mengenalisis perbedaan signifikan keterampilan sosial emosional anak usia 5-6 tahun antara <br>kelas kontrol dan kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif <br>dengan penelitian eksperimen berupa Quasi Eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent <br>group design. Subjek penelitian terdiri dari 34 anak usia dini berusia 5-6 tahun yang dibagi menjadi <br>kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang berisi <br>indikator keterampilan sosial emosional. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis statistik <br>deskriptif untuk menghitung nilai rata-rata keterampilan sosial emosional pada kelas kontrol dan <br>kelas eskperimen serta menggunakan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan <br>terdapat perbedaab yang signifikan keterampilan sosial emosional pada kelas kontrol dan <br>eksperimen. Hal ini dilihat dari hasil analisis N-gain pada kelas kontrol 0,26 kategori rendah dan <br>pada kelas eksperimen 0,64 pada kategori sedang dan mendapatkan nilai 0,001 pada hasil analisis <br>dengan menggunakan uji T-test.</em></p>2025-04-27T10:21:07+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4294PERSEPSI GURU DAN ORANGTUA TERHADAP PROGRAM TRANSISI PAUD KE SD YANG MENYENANGKAN2025-04-29T09:09:15+07:00Aulia Zihan Maesinauliazihan@upi.edu<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi orang tua dan guru terhadap program transisi paud ke sd yang menyenangkan serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menilai keberhasilan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dan mengetahui ekspetasi serta harapan orang tua dan guru terhadap program transisi paud ke sd yangmenyenangkan. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara pada 3 orang partisipan. Hasil penelitian yaitu partisipan memberikan jawaban yang positif mengenai persepsinya pada program transisi PAUD ke SD ,kemudian hal yang menjadi faktor pendukung ialah dukungan dari orang tua,guru dan lingkungan yang dimana tiga dukungan tersebut yang menjadi faktor utama dalam menilai keberhasilan program transisi. Faktor penghambat yang dimiliki orang tua dan guru yaitu tidak adanya kelekatan antara anak dan orang tua kemuadian antara anak dan guru ,yang berakibatkan pada kurangnya tingkat kepercayaan serta rasa semangat sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan program transisi ini.</p>2025-04-29T09:09:15+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4295Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia Dini2025-04-29T09:16:18+07:00Shaumi Dwi Alfainishaumialfaini@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk megetahui dampak gadget terhadap perkembangan emosional anak usia dini serta untuk mengetahui peran orang tua dalam mengurangi dampak kecanduan anak terhadap gadget. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis denga menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Subjek penelitian ini berjumlah 6 orang orang tua di Kabupaten Purwakarta dan Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur yang secara aktif memberikan anak gadget dalam kesehariannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gadget bagi anak usia dini menimbulkan dampak yang negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Dampak negatif tersebut tercemin dari sikap anak yang berubah setelah anak diberikan gadget yaitu menjadi pribadi yang menyendiri, anak mudah merasa bosan dan kehilangan fokus, anak sulit untuk mengendalikan emosinya, dan kreatifitas anak akan memudar siring berjalannya waktu. Adapun alasan orang tua memberi anak gadget yaitu kesibukan orang tua, dan pengalihan sementara bagi anak. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah anak dari pengaruh negatif gadget.</p>2025-04-29T09:16:17+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakartahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspgpaudpwk/article/view/4297Efektivitas Kegiatan “Bercerita Pagi” Dalam Meningkatkan Perkembangan Bahasa Ekspresif Anak Usia Dini2025-04-30T08:20:41+07:00Enung Risma Salamahenungrismasalamah@upi.edu<p>Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya permasalahan mengenai perkembangan bahasa ekspresif anak usia dini. Stimulus yang digunakan untuk mengetahui perkembangan bahasa ekspresif anak dalam penelitian ini menggunakan kegiatan bercerita pagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam perkembangan bahasa ekspresif anak usia dini tanpa dilakukan kegiatan bercerita pagi dengan yang menggunakan kegiatan bercerita pagi. Populasi yang berjumlah 28 anak dan sampel penelitiannya anak kelompok B RA salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Purwakarta yang berjumlah 26 orang dengan rentang usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis Quasi Eksperimen Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Instumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest yang diperoleh dari kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 63.08 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 62.23. Selain itu, hasil peningkatan juga diperkuat dengan menggunakan uji Paired Sampel t Test sebagai uji dikelas kontrol hasil t hitung sebesar 0,001<0,05 sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,001 dan nilai Z = -3,202. hasil uji Mann-Whitney U Test, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,001 dan nilai Z = -4,360. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam perkembangan bahasa ekspresif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, berdasarkan hasil post-test.</p>2025-04-30T08:20:40+07:00Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakarta