ANALISIS SITUASI KEBAHASAAN DIALEK SUNDA DAN JAWA MASYARAKAT CIASEM KABUPATEN SUBANG
Abstract
Penelitian dilatarbelakangi adanya masyarakat Ciasem Kab. Subang yang menggunakan bahasa Sunda sebagai komunikasi sehari-hari, sebagai ragam dialek yang diterapkan dalam situasi kebahasaan masyarakatnya. Ini disebabkan kabupaten Subang berbatasan dengan daerah Pantura, sehingga tuturan ada gejala percampuran antara bahasa Sunda serta bahasa Jawa. Penelitian bertujuan menganalisis situasi kebahasaan dan mendeskripsikan perbandingan dialek dalam penggunaan kosakata Sunda dan Jawa pada masyarakat di Kecamatan Ciasem ditinjau dari dialektologi. Penelitian difokuskan pada tuturan variasi bahasa melibatkan dialek dan idiolek di masyarakat Kecamatan Ciasem. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu teknik observasi dan wawancara dengan pendekatan kualitatif berupa data bentuk instrumen 200 kata dasar swadesh dan 377 kosakata budaya dalam peristiwa tutur di kecamatan Ciasem. Tuturan yang digunakan oleh masyarakat direkam, dicatat, mengklasifikasikannya dan mendeskripsikan ke dalam berbagai tuturan yang ditemukan. Tuturan-tuturan dianalisis dan dibandingkan antara dialek bahasa Sunda dan dialek bahasa Jawa dengan hasil wawancara dengan hasil data pustaka. Dari hasil penelitian dideskripsikan situasi kebahasaan mayoritas masyarakat Ciasem adalah masyarakat dwibahasawan yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa, kedua bahasa itu dapat mereka kuasai dengan baik. Penutur asli dalam menggunakan bahasa Sunda atau bahasa Jawa sebagai bahasa ibu di masyarakat Ciasem masih terbatas pada yang kasar dari perbandingan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.