VERBA SASHIAGERU DAN SAZUKERUDALAM KONSTRUKSI DATIF BAHASA JEPANG
Abstract
Penelitian ini berfokus pada padanan verba 'memberi' bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia memiliki ekspresi berbeda dari verba 'memberi', secara sintaksis dan semantis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori sintaksisdari Givon (2001) mengenai verba dan teori semantik dari Dixon (2010) yang mengenai struktur makna dari struktur kalimat berargumen tiga. Selain itu teori pendukung dengan pendekatan tingkat kesantunan berbahasa Jepang dari Mizutani & Mizutani (1987). Sumber data penelitian ini menggunakan data dari corpus Jepang, yaitu www.kotonoha.gr.jp/shonagon/. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara sintaksis bahawa struktur kalimat dengan verbasashiagerudan sazukeru sama-sama wajib memunculkan tiga argumen yang menunjukkan adanya pemberi, penerima, dan sesuatu yang diberikan, dan pemnggunaan pemarkah datif (ni), (2) Verba sashiageru, dan sazukeru dalam bahasa Indonesia menunjukkan bahwa kedua kata kerja tersebut secara leksikal, yaitu bermakna 'memberi'. Verbasashiageru memiliki makna leksikal untuk memberikan barang dan jasa dari bawahan/status lebih rendah kepada atasan/status lebih tinggi.Namun verbasazukeru memiliki makna leksikal memberi pengajaran, menawarkan, menganugerahkan dari atasan/status lebih tinggi kepada bawahan/status lebih rendah. Penggunaan kedua verba ini dalam arti tata bahasa Bahasa Indonesia akan disesuaikan dengan konteks kalimat.