DISFEMISME BAHASA PENDUKUNG CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN RI TAHUN 2019 DI RUANG VIRTUAL YOUTUBE
Abstract
Disfemisme adalah uangkapan atau kata-kata kasar yang sering digunakan seseorang dalam mengungkapkan ide atau gagasan dan perasaan di media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bentuk, arti, dan fungsi penggunaan disfemisme yang dilakukan oleh para pendukung calon presiden dan wakil presiden RI tahun 2019 di ruang virtual Youtube. Lebih jauh lagi, melalui penelitian ini peneliti ingin membongkar perilaku berbahasa para pendukung capres dan cawapres tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk disfemisme dapat berupa emoji, kata, frasa, singkatan, dan idiom atau ungkapan. Fungsi dari defemisme antara lain; (1) sebagai perantara untuk menyatakan hal yang tabu atau tidak senonoh, (2) sebagai penunjuk rasa tidak suka atau tidak setuju, (3) sebagai penunjuk rasa marah atau jengkel, (4) sebagai penunjuk rasa tidak hormat, (5) sebagai sarana untuk mengolok-olok, mencela, atau menghina, (6) sebagai sarana untuk melebih-lebihkan sesuatu dalam bertutur, dan (7) sebagai sarana untuk mengkritik lawan politik. Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia tidak mencerminkan perilaku berbahasa yang santun di ruang virtual Youtube dalam hal dukung mendukung capres dan cawapres pada tahun 2019.