PENDEKATAN GEO-CULTURAL DAN GEO-MYSTISME DALAM LEGENDA RAWA PENING SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
Abstract
Kearifan lokal berupa cerita tradisi lisan dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Cerita legenda tersebut merupakan peristiwa masa lampau yang pernah terjadi secara empiris atau hanya realitas fiksi. Cerita tersebut dapat digunakan sebagai dasar memahami peristiwa (bencana) ditinjau dari perspektif budaya. Penelitian ini menerapkan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan geo-culture dan geo-mystisme. Pendekatan geo-culture dan geo-mystisme dapat menjadi alat menganalisis cerita legenda ditinjau dari apek geografi serta keterkaitannya dengan mitos atau kepercayaan hidup masyarakat setempat. Cerita ini menarik dikaji dengan unsur logika dan berpikir praktis-analistis yang substansi ceritanya dapat dijadikan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Pada praktik pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) pembelajaran sastra kedudukannya sama penting dengan pengetahuan tentang kebahasaan, bahkan dengan memperkenalkan budaya dan tradisi lisan cerita, pembelajar BIPA dapat memperoleh wawasan tentang budaya Indonesia khususnya budaya Jawa Tengah. Selain itu, penelitian ini diperlukan guna merevitalisasi tradisi lisan berupa karya sastra dalam bentuk buku pengayaan agar khasanah kekayaan budaya di Jawa Tengah dapat dilestarikan dan dikenal pembelajar BIPA.