SASTRA BANDINGAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
Abstract
Kesusastraan termasuk di dalamnya cerita rakyat, pada hakikatnya merupakan salah satu produk kebudayaan sebuah komunitas. Sebagai produk sebuah komunitas maka sastra tidak sekedar sebagai cermin budaya yang melahirkannya tetapi juga cermin masyarakat yang mengelilinginya. Berkaitan dengan itu fenomena kemiripan cerita rakyat Timun Mas dari Indonesia dan Momotaro dari Jepang merupakan hal yang menarik untuk ditelaah lebih lanjut khususnya berkaitan dengan pemahaman lintas budaya. Pemahaman lintas budaya memiliki peran penting dalam pembelajaran BIPA. Kesusastraan sebagai simbol budaya dapat menjadi sarana dalam pemahaman lintas budaya. Untuk menjembatani hal tersebut dapat dilakukan melalui sastra bandingan. Hal ini sejalan dengan salah satu cara kerja sastra bandingan yakni membandingkan karya sastra yang satu dengan karya sastra lainnya. Berdasarkan praktik pembelajaran BIPA dengan pembelajar dari Jepang, tulisan ini berupaya memberikan pengetahuan tentang pemahaman lintas budaya menggunakan sastra bandingan sehingga pembelajar bahasa Indonesia yang berasal dari Jepang lebih memahami budaya dari bahasa Indonesia yang dipelajari dengan bercermin pada budaya miliknya.