EKSPRESI BAHASA BANYUMASAN DALAM KAUS OBLONG SEBAGAI ARENA KONTESTASI BUDAYA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna, baik makna tekstual maupun kontekstual, dari bahasa jawa dialek ngapak yang terdapat dalam berbagai desain kaus oblong di wilayah Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika dari Rolland Barthes. Hasil penelitian secara tekstual menunjukkan bahwa sebagian besar desain kaus oblong Banyumasan menggunakan bahasa Jawa dialek ngapak yang bernuansa humor, kritis, lugas dan tegas. Secara kontekstual, berbagai ekspresi dialek ngapak tersebut sebenarnya merupakan upaya dari sebagian masyarakat Banyumas untuk menunjukkan eksistensi budaya Banyumas kepada publik. Budaya Banyumas adalah entitas budaya yang berbeda dari budaya Jawa yang selama ini dikenal publik, khususnya dalam berbahasa, seperti sopan, halus, lemah lembut dan lain-lain. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekspresi dialek ngapak dalam desain kaus oblong banyumasan merupakan arena kontestasi bagi masyarakat Banyumas untuk menunjukkan identitas budayanya, khususnya kepada budaya Jawa sebagai budaya induknya.