MOTIF PENGHUKUMAN DALAM CERITA RAKYAT INDONESIA DENGAN PESAN MORAL BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

  • Made Arya Vidiarama Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Maman Qomaruzzaman Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Rosta Naziah Hasani Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Bentuk Penghukuman, Cerita Rakyat, Motifeme, Pesan Moral

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk penghukuman dan motifeme tujuh cerita rakyat dari berbagai daerah yang mengandung pesan moral berbakti kepada orang tua. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif yang menggunakan data bahasa dengan menggunakan makna saat analisis data. Objek material yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah tujuh cerita rakyat yaitu Batu Menangis dari Kalimantan Barat, Malin Kundang Si Anak Durhaka dari Sumatera Barat, Si Lancang yang Lupa Diri dari Riau, Legenda Pulau Kapal dari Bangka Belitung, Atu Belah Ajaib dari Nanggroe Aceh Darussalam, Asal Usul Ikan Duyung dari Sulawesi Tengah, dan Hiu Adodo dari Maluku yang diambil dari buku berjudul Story Telling: Cerita Rakyat Nusantara karya Feny Andriani. Teori yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah teori motifeme Alan Dundes. Alan Dundes memecah cerita rakyat menjadi bagian-bagian yang disebut motifeme, dan setiap cerita rakyat terdiri dari deretan motifeme yang dapat diisi dengan beraneka ragam motif atau allomotif (motif pengganti). Hasil penelitian yang ditemukan adalah beberapa cerita rakyat memiliki bentuk penghukuman dan urutan motifeme yang sama sementara berbeda dengan yang lainnya. 

Published
2020-05-22
How to Cite
Made Arya Vidiarama, Maman Qomaruzzaman, & Rosta Naziah Hasani. (2020). MOTIF PENGHUKUMAN DALAM CERITA RAKYAT INDONESIA DENGAN PESAN MORAL BERBAKTI KEPADA ORANG TUA. Seminar Internasional Riksa Bahasa. Retrieved from http://proceedings2.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/1083