KUMPULANSAJAK PUISI SUNDA SELEPAS PERANG DUNIA KEDUA KARYA IYO MULYONO dkk.SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA SUNDA
Abstract
Dalam pembelajaran sajak di sekolah peneliti menemukan kesulitan dalam menemukan sajak yang cocok dan memenuhi kriteria. Adapun sajak-sajakyang terdapat dalam buku pembelajaran yang ada saat ini belum teruji kecocokannya untuk setiap gradasi tingkatan sekolah. Buku kumpulan sajak yang menyebar di masyarakat sekitar 30 buku. Artinya banyak sajak yang memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan ajar. Hal ini yang melatar belakangi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menentukan sajak yang cocok untuk dijadikan alternatif bahan ajar sesuai kriteria memilih bahan ajar dan struktur sajak. Téori yang digunakan dalam penelitian ini adalah téori Endraswara yang menyatakan syarat puisi yang bisa dijadikan bahan ajar dan teori yang membahas tentang struktur sajak. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui study pustaka. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat sajak yang cocok dan sesuai kriteria untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Seperti sajak Aki jeung Balon karya Ami Raksanagara (1960, hal. 36) cocok untuk siswa SD, sajak Lamun Aya Nu karya Apip Mustopa (1976, hal. 58) cocok untuk siswa SMP, dan sajak Geus Ligar Kembang Geus Ligar karya Yous Hamdan (1975, hal. 276) cocok untuk siswa SMA. Kesimpulannya tema, kosa kata dan gaya bahasa yang terdapat pada sebuah sajak menentukan gradasi tingkatan sekolah.