TRAGEDI DALAM NOVEL ORANG-ORANG GILA KARYA HAN GAGAS
Abstract
Sastra merupakan salah satu gerbang bahasa dalam menyampaikan ide, perasaan dan sekaligus kritik dari pengarang terhadap kondisi sosial budaya masyarakat. Dari sekian banyak sastra di Indonesia, di tahun 2018, Novel Orang-orang Gila terbit di tengah-tengah keringnya novel kritik yang bertemakan kegilaan. Novel Orang-orang Gila berkisahkan tentang perjalanan kehidupan Marno dan Astrid yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang gila. Dalam perjalanannya, kedua tokoh itu kerap mendapatkan justifikasi gila dan berimplikasi pada keseluruhan kehidupan, mereka mencoba bereaksi terhadap beragam perlakuan itu, tetapi yang muncul setelah itu yakni kejadian tragedi. Dalam penulisan ini, penulis mencoba mengurai proses implikasi dari wacana kegilaan yang melingkupi kedua tokoh itu di mana menjadi sebuah tragedi. Bahwa implikasi dari justifikasi kegilaan itu bermuara pada tindak-tindak tragedi yang tokoh alami sekaligus bentuk perlawanan tokoh terhadap realitas sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri tindakan tragedi yang tersampaikan dalam narasi novel, menelaah lebih lanjut dengan teori kekuasaan Foucault dan teori tragedi Baumann. Penulis mengaitkan kajian tentang tragedi terhadap narasi kegilaan itu dengan bingkai analisis wacana Fairclough, yang bertugas membongkar wacana kegilaan dengan tiga tradisi yakni analisis tekstual, discourse practice, dan sociocultural practice. Hasil penelitian memaparkan bahwa baik masyarakat dan tokoh-tokoh di dalam novel telah bersama-sama turut memproduksi tragedi berlandaskan justifikasi kegilaan.