PEMETAAN DAMPAK TSUNAMI DALAM MENUNJANG KETAHANAN KAWASAN PEMUKIMAN PESISIR CILACAP

  • Yiyi Muhidin Sarip Hamdani Universitas Pendidikan Indonesia
  • Yulia Arsanti Universitas Pendidikan Indonesia
  • Hawarizmy Nurul Hamidah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Zaidan Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: Bencana Tsunami, Kabupaten Cilacap, Mitigasi, Wilayah Pesisir

Abstract

Akibat bencana alam, wilayah pesisir Indonesia mengalami kerusakan besar. Hal ini dikarenakan Indonesia dikelilingi oleh aktivitas seismik yang tinggi dan berada di Cincin Api Pasifik sehingga rawan terhadap bencana, salah satunya adalah bencana tsunami. Wilayah Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah berisiko tinggi, dengan 66,68% wilayah Kampung Laut tergolong wilayah berisiko tinggi. Selain itu, 67.668 warga Cilacap Tengah dinilai rentan terhadap bencana tsunami. Jika tsunami terjadi kembali, memperkirakan jumlah korban yang terkena dampak tsunami adalah langkah awal untuk mengurangi dampak tsunami. Pada tahun 2045, 100,95 juta orang akan terkena dampaknya, dengan kerugian materiil sebesar Rp 289,898 miliar dan kerugian ekonomi sebesar Rp 412,65 miliar. Mengingat risiko bencana tsunami di Kabupaten Cilacap sangat tinggi, maka pemerintah perlu memperkirakan dampak jika terjadi kembali bencana tsunami. Secara historis, tsunami telah mempengaruhi semua aspek. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi dan persiapan untuk meminimalisir dampak yang terjadi. Selain itu, penelitian pasca tsunami ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan wilayah pesisir untuk pulih dari bencana. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, menggambar peta sesuai dengan data yang terkumpul, kemudian menggunakan metode spasial untuk mempertimbangkan secara komprehensif berbagai faktor untuk menganalisisnya, dengan harapan diperoleh peta risiko tsunami. Langkah strategis dalam mencegah dampak negatif tsunami adalah dengan membangun jalur hijau dan tanggul serta melakukan penanaman kembali mangrove secara berkala dan menyeluruh terutama pada wilayah dengan risiko tinggi.

Published
2022-12-23