HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN PELAGIS KECIL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANIPAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR

  • Lenni Irawati Gultom Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ferry Dwi Cahyadi Universitas Pendidikan Indonesia
  • Daniel Julianto Tarigan Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: berat, kembung, panjang, pertumbuhan, tembang

Abstract

Aktivitas penangkapan ikan kembung perempuan dan ikan tembang secara terus-menerus akan menyebabkan penurunan stok ikan kebung perempuan (Rastrelliger brachysoma) dan ikan tembang (Sardinella fimbriata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat, distrbusi frekuensi panjang dan berat, faktor kondisi, serta kelayakan tangkap ikan kembung perempuan dan ikan tembang berdasarkan ukuran pertama kali matang gonad. Penelitian ini dilaksanakan di Panipahan pada Januari 2022. Metode penelitian yang digunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan persamaan hubungan panjang berat ikan kembung perempuan W = 0,007 dan ikan tembang W = 0.2416 dimana ikan kembung perempuan termasuk tipe pertumbuhan allometrik positif dengan nilai b 3,1375 dan ikan tembang termasuk tipe allometrik negatif dengan nilai b sama dengan 1,8273. Nilai faktor kondisi ikan kembung perempuan terbesar pada 1,00783 dan ikan tembang 1,00109. Frekuensi panjang ikan kembung perempuan berkisar 13-17,1 cm dan ikan tembang berkisar 13,6-17,9 cm. Dari analisis kelayakan tangkap terhadap 100 ekor ikan kembung perempuan (Rastrelliger  brachysoma) dan 100 ekor ikan tembang  didapati perbedaan yang signifikan. Ikan kembung perempuan hasil tangkapan diketahui 97% belum layak tangkap 3% layak tangkap sedangkan ikan tembang (Sardinella fimbriata) 100% layak tangkap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ikan kembung perempuan yang berada di Selat Malaka pada bulan Januari telah mengalami kelebihan tangkapan.

Published
2022-12-23